sumedangekspres – Gempa bumi yang berkekuatan M 5,5 mengguncang wilayah perairan selatan Jawa Timur pada Minggu 17 Juli 2022 pukul 16.13 WIB. Analisis geologi tersebut menunjukkan gempa Laut Selatan Jawa ini berpusat di zona lempeng Indo-Australia.
Menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi yang mengguncang Selatan Jawa tersebut terletak di Samudra Hindia pada koordinat 9,14 LS dan 110,83 BT dengan magnitudo 5,5 yang kedalamannya 10 km.
Pusat gempa bumi tersebut berjarak sekitar 108,6 km selatan-barat daya Kota Pacitan, Jawa Timur.
Baca Juga:Kelas Dunia, BRI Jadi Bank Terbaik di Indonesia Versi The BankerIbunda Korban Pencabulan di Kebayoran Lama Ketakutan karena Pelaku Masih Berkeliaran, Meminta Polisi Segera Menangkap Pelaku
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan bahwa, update parameter gempa bumu dangkal di selatan Jawa Timur bermagnitudo 5,3 dengan kedalaman hiposenter 40 km berpusat di zona tunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Jawa Timur.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa selatan Gunungkidul-Pacitan memiliki mekanisme sumber pergerakan geser naik (oblique thrust),” ujar dia.
Guncangan gempa bumi tersebut terasa di pantai selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Bantul, Sleman), Jawa Tengah (Wonogiri), serta Jawa Timur (Pacitan, Nganjuk, Jember dan Trenggalek) pada skala intensitas II MMI.
Daryono menegaskan, analisis geologi gempa bumi Pacitan, Jawa Timur tidak berkaitan dengan gempa Tasikmalaya-Pangandaran bermagnitudo 4,5 dengan kedalaman 62 km yang mengguncang Jawa Barat bagian selatan.
Gempa Pacitan di selatan Jawa juga tidak berkaitan dengan rentetan aktivitas gempa swarm tektonik di zona subduksi selatan Jawa Timur yang berlangsung sejak tanggal 9 Juli 2022 hingga 11 Juli 2022 yang termonitor oleh BMKG sebanyak 146 kali gempa berkekuatan kecil.
Selatan Jawa rawan gempa dan tsunami
Dilansir informasi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sebaran pemukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa terletak pada kawasan rawan bencana (KRB) gempa bumi menengah dan tinggi.
Kejadian gempa bumi tidak menimbulkan tsunami meski lokasi pusat gempa terletak di laut dikarenakan tak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang bisa memicu gelombang tsunami.
Baca Juga:Berkenalan di Media Sosial, Seorang Siswi SD Dicabuli oleh 4 Orang LelakiDituduh Mencuri Kartu ATM Milik Temannya Sendiri, Anggota TNI Meninggal Dikeroyok 6 Orang Seniornya
Menurut data Badan Geologi, selain rawan gempa, daerah pantai selatan Jawa tergolong rawan bencana tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter.