sumedangekspres – Pasangan nikah siri di Tambora, Jakarta Barat merencanakan dan membawa kabur bayi tetangganya.
Pasangan suami istri tersebut mengincar dan ingin membawa kabur bayi tetangganya sendiri.
Penculikan bayi tesebut terjadi di Jalan Krendang Timur RT 008 RW 003 Kelurahan Krendang, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu 13 Juli 2022 sekitar kurang lebih pukul 11.00 WIB.
Baca Juga:MPLS di Jambi, Siswa Baru jadi korban Pengeroyokan 3 Kakak Kelas Sampai Kakinya RetakTerungkap, Lili Pintauli Ajak Keluarga Nonton MotoGP Mandalika
Usai berhasil melakukan penculikan bayi malang tersebut, mereka langsung membawanya ke kampung halaman pasangan nikah siri itu.
Dan ujung-ujungnya pun pasangan nikah siri berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian usai orangtua bayi tersebut melapor ke Polsek Tambora.
Keinginan memiliki anak malah
membuat pasangan nikah siri di Tambora nekat mengambil jalur kejahatan.
Kedua pasangan nikah siri yakni SD (27) dan suaminya, SM (41) memilih merebut anak tetangganya sendiri dan dibawa kabur ke kampungnya.
Penculikan anak itu terjadi di Jalan Krendang Timur RT 008 RW 003 Kelurahan Krendang, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (13/7/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.
Namun, aksi mereka memboyong anak orang itu akhirnya terciduk polisi.
Saat itu, IN, anak Zahra Zunarain, tertidur di rumah.
Tiba-tiba SD datang ke rumah Zahra lalu mengajak bermain bayi berusia 5 bulan 26 hari itu.
SD bertetangga dengan Zahra sudah dua bulan belakangan ini.
Kebetulan Zahra saat itu sedang tidak ada di rumah.
IN tidur ditemani oleh sang nenek.
“SD datang meminta IN untuk bersama-sama bermain dengan dia. Namun, ditolak karena anak itu sedang tidur,” kata Kapolsek Tambora, Kompol Rosana Albertina Labobar pada Senin (18/7/2022).
Namun, ajakan main si SD hanyalah kedok belaka.
SD sebenarnya berniat untuk membawa IN kabur.
“Kemudian tanpa sepengetahuan neneknya IN diambil oleh SD,” lanjutnya.
Zahra sadar anaknya tak ada di rumah setelah pulang kerja.
Baca Juga:Terangsang Aroma Parfum, Mantan Pacar dan Temannya Perkosa Remaja di JambiSoal Temuan Detonator Satu Dus, Bahan Peledak, dan AK-47 di Bandung
Neneknya bilang kepada Zahra bahwa anaknya barangkali sedang di rumah SD.
“Saat dicek di kontrakan SD, pintu dalam keadaan terkunci dan lampu mati,” lanjutnya.
Zahra sudah mencoba menghubungi SD.
Namun, telepon itu tak diangkat-angkat.
“SD melaporkan kejadian itu ke Polsek Tambora. Kami menunggu dulu selama 24 jam. Ternyata IN tidak kembali ke rumahnya akhirnya kami melakukan pencarian,” kata Rosana.