Kemudian, porsi produk LPG nonsubsidi hanya enam persen dari total komposisi nasional.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskaan kenaikan harga BBM dan nonsubsidi karena mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.
PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) nonsubsidi.
Baca Juga:Desa Rancamulya Fokus Pengembangan Peternakan dan PerikananKapolres Sumedang Pimpin Langsung Patroli KRYD
Pada Juni 2022, harga minyak Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) senilai USD 117,62 atau lebih tinggi 37 persen bila dibandingkan harga pada Januari 2020.
Di sisi lain, harga LPG berdasarkan contract price Aramco (CPA) pada bulan lalu menyentuh angka 725 metrik ton atau lebih tinggi 13 persen jika dibandingkan harga rata-rata sepanjang tahun lalu.
Dia menyebut meski ada kebijakan penyesuaian harga, tetapi itu masih terbilang kompetitif bila dibandingkan produk sejenis yang dijual oleh sejumlah perusahaan penyalur BBM dan LPG di Indonesia. (kga/jpnn)