Melalui Jampe, Didi berharap dapat meningkatkan kesadaran semua pihak yang berada di DAS Citarum bagian hilir ini untuk terus semangat memastikan pencapaian sasaran kualitas air cemar ringan sebesar 60 poin pada tahun 2025.
“Diharapkan juga pada acara Jampe, kan tadi terlihat banyak anak SD, akan meningkatkan kesadaran untuk lebih peduli pada lingkungan terutama untuk mengelola sampah pada sumbernya. Kami juga mengharapkan Jampe di segmen hilir Citarum ini akan menghasilkan suatu komitmen untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi seluruh pihak dalam pelaksanaan PPK DAS Citarum khususnya di segmen hilir ini,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Harian Satgas Citarum Harum Mayjen (purn) Dedi Kusnadi Thamim menuturkan, adanya Jampe menjadi cikal bakal kemandirian semua pihak dalam menangani Citarum selepasnya TNI dari Satgas, mengingat masa bakti mereka di Perpres 15/2028 hanya sampai 2025.
Baca Juga:Dosen Prodi D3 Keperawatan UPI Gelar Pengabdian Kepada Masyarakat, Berlangsung di Desa CitimunBRILIAN Leadership Insight Berlandaskan AKHLAK, Kunci Sukses Transformasi Culture BRI
“Acara Jampe segmen hilir ini sasaran utama dari kegiatan ini adalah seluruh stakeholder yang terdapat di dalam model kolaborasi pentahelix yaitu; akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional melalui kanal media sosial,” ujarnya.
Dengan terlibatnya seluruh stakeholder di kegiatan ini, maka momentum ini dapat dimanfaatkan sebagai kampanye untuk menunjukkan kepada masyarakat secara lebih luas sekaligus mempererat hubungan antarstakeholder dengan harapan bahwa kegiatan ini dapat menjadi milestone/tolak ukur keberhasilan Program Citarum Harum dari waktu ke waktu.
“Maksud dan tujuan diselenggarakannya acara Jambore Pentahelix ini adalah menyosialisasikan pencapaian Program Citarum yang sudah berjalan 4 tahun. Lalu pelaksanaan edukasi kepada masyarakat untuk mendukung terwujudnya gerakan Citarum Harum Juara di bagian hilir,” katanya.
Acara tersebut pun guna penguatan peran komunitas bersama stakeholder berbasis pentahelix dalam menjaga Citarum di bagian hilir.
“Dan yang terpenting adalah merumuskan langkah transisi setelah berakhirnya program Citarum Harum Juara pada 2025 melalui Forum Dialog Pentahelix,” ujarnya.
Hadir saat itu perwakilan pentahelix membubuhkan tanda tangan komitmen untuk menangani Citarum usai Perpres 15/2018 berakhir.
Dedi menambahkan, pada acara hari ini menjadi momen penting untuk terus memupuk kesadaran serta kepedulian dalam melaksanakan aksi nyata untuk memperbaiki dan berperilaku adil terhadap lingkungan, karena lingkungan yang sehat membutuhkan dukungan dan keterlibatan semua pihak secara konstruktif. (PKL3/Salma)