sumedang, TANJUNGSARI – Sejumlah komoditi sembako di pasar tradisional Tanjungsari mengalami penurunan harga. Seperti yang terjadi pada bawang merah Rp 50 ribu/kilogramnya sebelumnya Rp 75 ribu/kilogramnya, cabe rawit merah Rp 80 ribu/kilogramnya sebelumnya tembus hingga Rp 100 ribu/kilogramnya.
Selain harga beras, komoditi lainnya yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah dan bawang putih.
“Penurunan harga ini bisa diakibatkan pasokan dari daerah lain mengalami masa panen. Atau bisa diakibatkan juga pasokannya mengalami peningkatan,” terang Kepala UPT Pasar Tanjungsari Iyep, Selasa (26/7).
Baca Juga:Pelaku Ekonomi Kreatif Harus Gali PotensiDuta GenRe Cegah TRIAD KRR
Meski demikian permintaan tetap, sehingga mengakibatkan harga turun. Sedangkan0 sebagian harga lainya masih stabil.
“Hingga saat ini barang-barang bahan pokok dan penting strategis lainnya relatif stabil. Serta, fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran. Begitu pula mengenai stok cukup tersedia,” paparnya.
Meski demikian, kata Iyep, minyak curah ada yang dibawah harga Rp14 ribu, yakni sekitar Rp 12.600. Sedangkan minyak kemasan sekitar Rp 20 ribu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mentri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengaku telah berhasil mengendalikan harga minyak goreng. Hal itu disampaikanya saat mengunjungi Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka Kabupaten Bandung. Senin (25/7).
Menurutnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama pihak-pihak terkait telah mengupayakan berbagai cara untuk mengendalikan harga baik minyak goreng curah maupun minyak goreng kemasan.
Minyak goreng curah itu ada di mana-mana, bahkan di Jawa-Bali sudah di bawah Rp15 ribu, rata-rata antara Rp13 ribu-Rp13,5 ribu (per liter). Kalau Rp14 ribu itu biasanya pakai botol,” ujarnya. (kos)