sumedang, KOTA – Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan saat ini pihaknya terus menggalakkan ketahanan pangan untuk mengantisipasi inflasi akibat stagflasi dampak dari geopololitik internasional.
Salah satu yang digiatkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang adalah soal ketahanan pangan produk hortikultura berupa Padi dan Cabai, serta potensi perikanan tangkap yang ada di Waduk Jatigede.
“Kita Sumedang itu untuk produksi padi dan cabai itu surplus, bahkan beberapa pasar di Bekasi dan Ibu Kota, Jakarta itu disuplai dari Sumedang,” kata Dony saat ditemui di Gedung Negara, Kabupaten Sumedang, Kamis (28/7).
Baca Juga:Perlu Koordinasi Hilir dan Hulu Waduk JatigedeDesa Serang Gelar Wisuda Sekoper Cinta
Menurutnya, dalam upaya menekan gejolak inflasi, pihaknya berfokus dalam pemenuhan unsur 3K, yakni Ketersediaan Stok, Keterjangkauan Harga dan Kelancaran Distribusi.
“Itu yang akan berdampak pada rendahnya inflasi, karena supply dan demand-nya terjaga,” ungkap Dony.
Khusus untuk potensi perikanan tangkap, di Sumedang kata Dony, pihaknya setiap tahun rutin melakukan penebaran benih ikan di Waduk Jatigede yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk ditangkap untuk dikonsumsi atau dijual.
“Sehingga ketersediaan pangan sumber pangan hewani ikan tersedia dengan baik, tinggal bagaimana mengawal, membantu perikanan tadi,” imbuhnya.
Selain mengoptimalkan dalam potensi perikanan tangkap di bendungan, pihaknya juga berkomitmen untuk mendorong produksi ikan budidaya. Beberapa di antaranya adalah pertama dengan mendorong peningkatan kapasitas, ke dua menyediakan peralatan yang digunakan dalam budidaya ikan.
“Ke tiga dari sisi modal yang bisa kita bantu, ke empat pengolahan bahan dari ikan tadi, bagaimana bisa tahan lama, dan ke lima dari sisi pasar,” jelasnya.
“Pelatihannya ada di BLK, beberapa peternak ikan kita latih supaya bisa mengolah produk perikanan sehingga memiliki added value,” tutupnya. (red)