Sebelumnya, video perundungan atau bullying yang diduga dilakukan terhadap pelajar SMP di Belitung viral di media sosial (Medsos), Minggu (31/7).
Tayangan video pendek berdurasi 26 detik itu memperlihatkan penindasan terhadap seorang anak berbaju cream yang sedang duduk di atas sepeda motor.
Tampak pula tiga anak perempuan umur sebaya mengelilingi remaja putri berhijab hitam ini. Dari dialek percakapan terdengar menggunakan logat bahasa khas Belitung, Negeri Laskar Pelangi.
Baca Juga:Cemas, Puluhan Anak SD Menyebrangi Sungai Untuk Pergi Ke SekolahNikita Mirzani Mengaku Setelah Operasi Di LN Serta Menjalani Wajib Lapor Di Kantor Polisi
Sambil menangis anak baru gede (ABG) tersebut dibully dengan kata-kata kasar oleh dua remaja putri yang juga menggunakan hijab.
Tidak hanya dicaci maki dengan kata-kata kotor, ABG tersebut tampak ditampar berkali-kali oleh kedua remaja putri itu.
Kelapa Kampit, Kemanapun Perginya Tetap Cari_Aman
Tak ada ampun, meski sudah meminta maaf sembari menangis, remaja itu terus ditampar sembari dicaci maki dengan bahasa kotor khas Belitung.
Hingga Minggu (31/7) malam, video perundungan atau bentuk kekerasan terhadap anak itu sudah banjir komentar dan jadi perbincangan hangat masyarakat Belitung.
Tindakan perundungan tersebut membuat para netizen geram dan marah besar. Tidak hanya cukup dengan kata maaf, pelaku diminta untuk ditindak tegas.
Kemudian, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan juga harus segera bersikap dan mengambil tindakan tegas. Jangan sampai tindak bullying pelajar terulang di kemudian hari.
Menanggapi video bullying kadung viral, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung Soebagyo masih belum bisa berkomentar banyak.
Baca Juga:Kasus Curanmor Cimanggung Masih TinggiPutra Daerah Jadi Dandim, Semesta Mendukung
Pasalnya hingga saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) masih mencari kebenaran mengenai masalah video itu apakah terjadi di Belitung.
“Kita masih mengecek video tersebut. Apakah benar itu pelajar di Belitung atau bukan,” ujar pria yang akrab disapa Bagio kepada Belitong Ekspres, Minggu (31/7).
“Sebelum kita menjatuhkan tindakan tegas, kita pastikan dulu, apakah itu pelajar di Belitung atau bukan,” tandasnya. (Pkl2/Nina)
Sumber: belitongekspres.disway.id