Tim kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir Joshua selesai menjalani pemeriksaan sebagai saksi pelapor dalam kasus dugaan pembunuhan berencana di Bareskrim Polri, Selasa malam (2/8).
Salah satu kuasa hukum keluarga, Kamaruddin Simanjuntak mengaku pihaknya sempat mempertanyakan keberadaan ponsel Brigadir Joshua kepada penyidik.
“Kami bertanya tentang apakah handphone daripada almarhum Brigadir Polisi Nofriansyah Yoshua Hutabarat sudah ketemu atau belum,” kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Selasa malam.
Kamaruddin mengklaim penyidik tidak satu pun yang berani menjawab.
Baca Juga:Bukan Hanya HP, Tetapi Baju Brigadir Joshua juga HilangSemua Isi HP Brigadir Joshua Sudah Dihapus, Penyidik tidak Berani Menjawabnya
“Mereka (penyidik, red) semua tidak ada yang berani menjawab,” ujar Kamaruddin.
Lebih lanjut, Kamaruddin juga mengaku dirinya bertanya kepada penyidik apakah harus mengirim surat terlebih dahulu guna mengetahui keberadaan ponsel milik Brigadir J itu.
“Saya tanya apakah saya harus berkirim surat untuk menanyakan itu sudah (dikuasai, red) penyidik handphone-nya,” Kamaruddin.
Kamaruddin menyebut Brigadir J memiliki empat ponsel dengan empat nomor kontak.
“Saya menggunakan metode aplikasi ternyata semua isi handphone itu sudah dihapus. Mereka (penyidik, red) tidak berani menjawab, lalu mereka bilang sebaiknya saya bersurat ke Kabareskrim dan Dirpiddum,” Kamaruddin.
Kamaruddin Simanjuntak juga mengonfirmasi kepada penyidik perihal keberadaan pakaian yang dikenakan Brigadir J sebelum kejadian insiden yang disebut baku tembak itu.
“Saya tanya lagi, ini, kan, sudah lama apakah bajunya almarhum mulai bajunya, celananya, kaus kakinya sudah dikuasai penyidik atau belum,” kata Kamaruddin.
Lagi-lagi, klaim dia, penyidik Bareskrim tak mampu menjawab.
“Mereka (penyidik, red) juga tidak bisa menjawab,” ujar Kamaruddin.
Baca Juga:Mendadak Timsus Membatalkan Pemeriksaan Uji Balistik Brigadir JoshuaBripka Ricky Membuat Pengakuan kepada Komnas HAM Detik-detik Brigadir Joshua dan Istri Ferdy Sambo
Perihal keberadaan ponsel hingga pakaian yang dikenakan Brigadir J karena tak mendapatkan jawaban dari penyidik, akhirnya dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) dengan status hilang.
“Di dalam BAP tadi dituangkan, saya pertanyakan juga bahwa ponselnya hilang. Kemudian, pakaian terakhir yang dipakai baju juga hilang,” kata Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin, perihal baju itu penting diketahui. Sebab, bila insiden yang dialami Brigadir Joshua karena tembakan, otomatis bajunya bolong.
“Kenapa tanya soal baju? Kalau ditembak berati bajunya bolong dan berdarah kalau di tembak dari belakang, otaknya, darahnya bercucuran kena ke baju,” ujar dia.