sumedangekspres – Mendapatkan tanggapan dari pihak berwajib atas kejadian nahas yang belum lama ini terjadi. Diduga atas kasus perundungan seorang anak di Tasikmalaya yang mengalami perundungan berupa dipaksa bersetubuh dengan kucing.
Menurut keterangan pihak berwajib, kasus perundungan di Tasikmalaya ini sedang diusut untuk membongkar apa yang sebenarnya terjadi.
Polda Jawa Barat masih melakukan investigasi atas kasus bocah di Tasikmalaya meninggal dunia usai dipaksa setubuhi kucing.
Baca Juga:Bonceng 3, Seorang Pemotor Tewas Jatuh Terlindas Truk Di Poris PlawadViral! Pengemis Nyawer Biduan Berduit Banyak Serta Daftar Haji
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, menerangkan bahwa saat ini polisi masih melakukan penelusuran informasi.
Untuk diketahui, setelah dipaksa temannya bersetubuh dengan kucing, seorang anak berusia 11 tahun di Kabupaten Tasikmalaya meninggal dunia.
Tindakan ini lantas membuat geger jagat media sosial, pada saat korban direkam menggunakan HP oleh terduga pelaku perundungan.
Pasalnya, pelaku mengunggah aksi perundungan itu ke media sosial. Sontak, video tersebut mendapat banyak sorotan, dan tak sedikit pula kecaman.
Semenjak aksi mengenaskan itu, korban pun semakin depresi dan tak mau makan sampai akhirnya meninggal dunia.
“Saat ini kami bakal melakukan pendalaman guna memperjelas kronologis peristiwa itu terlebih dahulu,” jelasnya, Kamis (21/7/2022).
Sampai saat ini, polisi juga masih belum mengetahui identitas terduga pelaku perundungan terhadap korban. Sebelum mengungkap identitas pelaku, polisi akan membongkar terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi.
Baca Juga:Dua Pekerja Perbaikan Kabel PLN Tersengat ListrikGarong! Polisi Bekuk Seorang Anggota Gengster Di Tangerang
“Belum (identitas terduga pelaku), karena peristiwanya aja mau diperjelas dulu,” paparnya.
Polisi juga masih melakukan penelusuran untuk mencari apakah ada unsur pidana atau tidak dalam kasus tersebut.
“Kemudian akan dilakukan pendalaman untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab terkait tindak pidananya,” jelas Ibrahim.
Polisi juga akan mencari informasi siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
“Dari tindak pidana itu nanti kita cek siapa yang bertanggung jawab atas tindak pidananya. Tahapan-tahapannya harus dilalui,” pungkasnya.
Kasus ini tentunya mesti mendapatkan perhatian penuh dari para pemangku kebijakan. Bagaimanapun, kasus perundungan yang menimpa anak-anak di sekolah sangat bersifat fatal.
Pencegahan yang efektif harus segera dicetuskan agar peristiwa mengerikan ini tidak kembali terulang.