sumedangekspres – Kilang minyak Kuba terbakar di tengah krisis bahan bakar, akibat dari sambaran petir, pada hari Jumat 5 Agustus 2022.
Saat menangani kilang minyak Kuba yang terbakar di tengah” krisis bahan bakar yang sedang menhantui kuba, beberapa petugas dikabarkan cidera.
ambil bagian memberikan bantuan.
Petugas pemadam telah membuat kemajuan dalam penanganan minyak Kuba yang terbakar tersebut sampai hari Minggu 7 Agustus 2022.
Baca Juga:PT Mahligai Puteri Berlian Berikan RewardPuluhan Anak Yatim dan Yatim Piatu Terima Santunan
17 orang masih belum diketahui keberadaannya, 121 orang terluka, serta 1 orang tewas, ungkap informasi dari pihak yang berwenang.
Terbakarnya satu dari delapan tangki penyimpanan minyak tersebut yang berada di pelabuhan Matanzas, 60 mil sebelah timur Havana, adalah akibat dari sambaran petir pada hari Jumat.
Salah satu tangkinya ikut terbakar yang menambah besarnya kobaran api, pada hari Sabtu, akibat dari kebakaran tersebut.
Susely Morfa Gonzalez selaku kepala Partai Komunis di Matanzas menjelaskan bahwa tangki pertama saat tersambar petir hanya mengeluarkan asap putih yang kemudian disusul dengan terbakarnya tangki kedua.
“Kami mengkhawatirkan tangki ke tiga akan ikut terbakar, untuk itu para petugas berusaha melakukan pendinginan
terhadap tangki yang berada di sekitar tangki ke dua,” tambah Susely.
Selain itu pihak pejabat setempat mengatakan bahwa akibat kebakaran ini tidak ada terdapat pencemaran minyak ke Teluk Matanzas.
Baca Juga:Rancaekek-Tanjungsari, Dukung Pertahanan Militer, Serta Jangkau Perkebunan JatinangorSumedang Siap Terima Vaksin Booster Kedua
Ledakan kedua pada hari Sabtu melukai lebih dari 100 orang karena sedang melakukan pemadaman terhadap tangki pertama dan sebanyak 24 orang mendapatkan perawatan di mana 5 diantaranya dalam kondisi kritis.
“Kami menghadapi kebakaran besar yang sangat sulit dikendalikan di Kuba, hal tersebut dikarenakan kami tidak mempunyai sarana yang diperlukan,” kata Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel.
Pada hari Minggu, 82 personel Meksiko dan 35 personel Venezuela yang berpengalaman datang memberikan bantuan dalam menangani kebakaran tersebut.
Pemadam dari dua negara tersebut menggunakan bahan kimia yang dalam menjinakan kobaran api.
“Bantuan itu penting, saya akan mengatakan bahwa itu sangat penting dan akan menentukan,” kata Diaz-Canel.
Jorge Pinon yang merupakan direktur Universitas Texas di Program Energi dan Lingkungan Amerika Latin dan Karibia, mengatakan setiap tangki di fasilitas itu dapat menyimpan 300.000 barel dan menyediakan bahan bakar untuk pembangkit listrik.