sumedangeskpres – Mungkin Muhammad Daeng Riboko (30) tidak bisa melupakan kejadian perantau yang dihempas ombak dan bertahan 10 hari di tengah lautan.
Laki-laki asal Kabupaten Gowa, Sulsel ini berniat mencoba peruntungannya di Pulau Kalimantan.
Dia nekat untuk mencoba mengarungi Selat Makassar dari pare-pare sampai pulau Kalimantan.
Namun tidak beruntung, perahu perantau itu terbalik karena dihempas ombak.
Mirisnya, perahu milik Muhammad Daeng Riboko terbalik dengan beberapa kali.
Baca Juga:TNI Penembak Kucing di Bandung Berpangkat Brigjen Inisial NA, Bisa Dikenakan Pasal BerlapisBanjir Bandang Terjang China, Menewaskan 17 Warga Setempat
Perantau yang dihempas ombak asal Gowa ini berusaha dengan sisa tenaga yang dimilikinya dengan membalikan perahu yang sudah terbalik itu.
Muhammad Daeng Riboko berhasil menaiki kembali perahu bercadik itu. Ia berharap ada pertolongan.
Hari demi hari berlalu. Sejauh matanya memandang, hanyalah lautan tak bertepi. Ia merasakan perih, akibat luka di kulitnya yang terkena paparan sinar matahari di siang hari. Belum lagi, rasa haus dan lapar.
Pria berkulit sawo matang itu hanya pasrah dibawa oleh perahunya yang terombang-ambing dihempas ombak silih berganti. Ia menanti secercah harapan di tengah tubuhnya yang lunglai tak berdaya.
Sepuluh hari ia bertahan hidup. Keberuntungan pun tiba, awak kapal Motor (KM) STB 14 dari kejauhan melihat sebuah perahu terombang-ambing.
Saat itu, KM STB belayar menuju Banjarmasin. Awak kapal melihat sesosok pria dalam kondisi lemas di atas perahunya dengan posisi tengkurap dan mendekap gabus styrofoam.
Awak kapal yang melihat hal itu, segera melaporkannya ke nakhoda KM STB 14, Fredy Muhamad Fria
Sang Nakhoda memerintahkan untuk melakukan operasi penyelamatan terhadap Muhammad Daeng Riboko. Dua awak kapal segera terjun ke lautan untuk menyelamatkan pria asal Gowa itu.
Baca Juga:Pengakuan Haris Pertama saat Andika Perkasa Tangani Brigjen TNI Tembak Kucing: Tidak Serumit Kasus Ferdy SamboBejat! Wanita Diperkosa Usai Kecelakaan Di Tulungagung, Korban Meninggal Dunia
Nakhoda KM STB 14, Fredy Muhamad Friady, menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari Muhammad Daeng Riboko, yang bersangkutan niatnya menyeberang lautan dari Kota Parepare menuju Kalimantan menggunakan perahu untuk mencari pekerjaan.
Namun, di tengah lautan, cuaca buruk sehingga perahu yang digunakannya terhempas ombak dan terbalik berkali-kali.
Saat ditemukan korban dalam kondisi lemas. “Korban telah terapung selama 10 hari, saat sedang diselamatkan oleh KM STB14, kulit tubuh korban terluka atau lecet karena terkikis air laut, panas matahari dan gesekan dari rakit,” bebernya.