Ricki menjelaskan untuk konteks Kurikulum Merdeka pada dasarnya , yaitu link and macht, kontekstual teaching. Kemudian yang sedang digarap sekarang adalah Diging factory.
“Setiap konsentrasi keahlian itu wajib untuk mengembangkan proyeknya masing-masing. Dan itu disesuaikan dengan kebutuhan dari dunia usaha dan industri. Satu contohnya dari sisi pengembangan pembelajaran. Profil pelajar Pancasila jelas menjadi satu hal yang wajib dan itu terintegrasi di mata pelajaran, termasuk juga ditambahkan dengan pengembangan projectnya, di luar intrakurikuler,” terangnya.
Dijelaskan, pada sisi penyajian berupaya untuk masuk lagi ke yang menjadi falsafah pendidikan, bahwa mau tidak mau siswa itu menjadi rajanya. Jadi guru itu yang menghamba pada peserta didik, disesuaikan dengan kebutuhan mereka yang pada tahap tertentu.
Baca Juga:Merayakan Kembali Kehebohan Liga Basket Pelajar Terbesar di Tanah AirHUT Kemerdekaan RI ke 77, Sumedang Kondusif
“Misalkan untuk standar penilaian pun kita juga mengikuti dari standar industri. Segala sesuatunya itu tidak lepas dari stakeholder kami, yang pada nantinya akan menjadi user dari siswa-siswi kami. Mudah-mudahan bisa berkontribusi untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Sumedang,” katanya. (ahm)