Sementara Ketua YCAB Veronika Kolondang mengatakan, untuk pemberdayaan itu bukan sekadar ada proses akan tetapi harus ada manfaat bagi kehidupan anak cucu atau generasi penerus. “Target untuk program ini ada 3.200 pengrajin dan akan dilanjutkan untuk lima tahun ke depan,” katanya.
Iia menambahkan, 3.200 itu yang memang para pengrajin yang sudah bisa menghasilkan karya tetapi kita ajarin di zona marketing. “Karena dengan itu penjualan produknya tidak melalui berbagai hal seperti pengepul dan lainnya, tapi bisa ke pembeli langsung,” kata dia.
Karena kata dia, hasil penjualan sendiri melalui penjualan online itu bisa langsung didapatkan sepenuhnya dari harga jual, beda dengan melalui pengepul dan lainnya. “Itu terus kita ajarin kepada seluruh pengrajin batik yang totalnya 3200 pengrajin,” kata Veronica. (*)