sumedang, DARMARAJA – Pemerintah Desa Cipeuteuy Kecamatan Darmaraja mengakui jaringan selular dan internet di wilayahnya masih sangat minim.
Desa Cipeuteuy salah satu desa terpencil. Meski letak geografisnya berada di wilayah pegunungan atau dataran tinggi, tapi untuk jaringan selular justru sangat minim.
Kepala Desa Cipeuteuy, Hj Maenah Nurlaela menyebutkan, untuk saat ini pihaknya masih mengandalkan penguat jaringan (Wifi) untuk mendapatkan fasilitas selular dan internet. Bahkan, sudah ada sekitar 55 KK yang ikut menggunakan alat penguat jaringan tersebut.
Baca Juga:Ganesha Pratama Ciptakan Lulusan Siap BekerjaKelurahan Situ Gelar Lomba Agustusan
“Untuk wilayah kami, jaringan masih sangat minim, bahkan harus mengandalkan alat penguat jaringan,” katanya, Selasa (23/8).
Maenah mengaku, minimnya jaringan itu sangat berdampak kepada lemahnya mendapatkan informasi dan mengganggu komunikasi melalui jaringan selular. Apalagi, alat penguat sinyal ini tidak akan berfungsi pada saat mati lampu.
“Penguat jaringan juga kapasitasnya terbatas, karena kalau mati lampu otomatis penguat jaringan tersebut juga mati,” jelasnya.
Dikatakan, pada jaman serba digital dan mengandalkan akses internet seperti saat ini, tentu saja masalah jaringan jadi salah satu benturan untuk masyarakat desa tersebut. Apalagi pada saat ada tugas sekolah yang mengandalkan akses internet.
“Minimnya jaringan itu mempersulit aktivitas masyarakat, apalagi para pelajar saat ini yang banyak mengandalkan internet,” katanya.
Pemerintah desa berharap, ada upaya dari pihak terkait untuk memfasilitasi wilayah-wilayah pelosok yang minim jaringan selular, termasuk Cipeuteuy. Sebab, dengan hanya mengandalkan alat penguat sinyal saja itu masih belum cukup epektif.
“Harusnya di jaman digital seperti ini, jaringan harus sudah tersebar luas dan merata sampai ke wilayah pelosok, kalau perlu bikin tower di wilayah Desa Cipeuteuy,” tutupnya. (eri)