sumedangekspres, BANDUNG – Masjid Raya Al-Jabbar menjadi ikon baru Provinsi Jawa Barat yang patut dibanggakan oleh masyarakat Provinsi Jawa Barat.
Letak kawasan Masjid Raya Al-Jabbar berada di Kelurahan Cimincrang Kecamatan Gedebage Kota Bandung dan berdekatan dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat sebagai OPD penerima tugas terus berupaya menyelesaikan pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar yang direncanakan selesai pembangunannya pada akhir Tahun 2022.
Baca Juga:Harga Pakan Penyebab Harga Telur Ayam NaikLomba Mewarnai Plaza Asia Sumedang dan Morinaga Chil*Go! Mengajak Anak Untuk Berkreasi
Masjid Raya Al-Jabbar, yang di desain langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sejak tahun 2015 pada saat beliau masih menjabat sebagai Wali kota Bandung, berdiri megah di atas sebuah danau retensi dan total lahan seluas 25,8170 hektare.
Pembebasan lahannya dilaksanakan sejak tahun 2015 hingga 2021 dengan anggaran Rp 726.595.998.322. Peletakkan batu pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2017 oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada waktu itu, yaitu Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar.
Nama Al-Jabbar dipilih dari salah satu nama di antara 99 Asmaul Husna yang berarti Maha Kuasa, Maha Gagah.
Gagasan Masjid Raya Al-Jabbar, bentuknya mengikuti tipologi masjid di Indonesia dengan menggunakan pola-pola Islami. Bangunan masjid dilengkapi dengan inner court dan koridor. Adapun ornamen masjid yang dibuat mengacu kepada pola-pola Islam.
Lokasi Masjid berada di atas danau retensi, secara visual efek terapung akan terlihat di semua sisi (Timur-Barat-Utara-Selatan). Meskipun secara teknis masjid tersebut menapak di atas tanah, bukan melayang di atas air.
Program Ruang Pembangunan Masjid Raya Provinsi Jawa Barat terbagi dalam 2 area. Area dalam masjid sebagai ruang utama, dan area luar masjid yang meliputi selasar, area plaza, area koridor, serta area pond.
Dengan kapasitas sekitar 33.000 jamaah, Masjid Raya Al-Jabbar akan dilengkapi fasilitas perpustakaan, tempat untuk manasik haji, pelatihan, tempat pertemuan dan seminar. Bangunan utama masjid terdiri dari 3 lantai yaitu Lantai dasar, Lantai 1, dan Lantai Mezanine.Ā Pada lantai dasar terdapat area Maārodh dan tempat wudhu.
Baca Juga:Kurang PJU, Jalan Bahayakan PengendaraPenampakan Ferdy Sambo Pada Saat di Sidang Etik, Awalnya Gagah dan Tiba-tiba Lesu
Area maārodh difungsikan sebagai ruang pamer dan museum yang mengusung tema tentang riwayat Nabi muhammad SAW. Mulai dari beliau dilahirkan, sampai dengan diangkat menjadi Rosul, Asmaul Husna, sejarah Islam Indonesia dan sejarah Islam di Jawa Barat.