sumedangekspres, SURABAYA – Kejuaraan Nasional Wushu Piala Presiden 2022 memasuki hari ketiga. Pertandingan berlangsung makin kompetitif. Lebih istimewa lagi lantaran Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) Airlangga Hartarto ikut menyaksikan langsung.
Menko Perekonomian itu datang sekitar pukul 14.00 siang. Langsung naik panggung untuk melancarkan sesi upacara penganugerahan penghargaan (UPP). Airlangga mengalungkan medali ke para pemenang.
Ditemani oleh beberapa tokoh lainnya. Di antaranya, Sekjen PBWI Ngatino, Ketua Pengprov Wushu Jatim Soedomo Mergonoto, Kepala Dispora Jatim Pulung Chausar, tokoh pengusaha Surabaya Alim Markus, dan Dirut Harian Disway Tomy C. Gutomo.
Baca Juga:Bupati Angkat Plt Kadis PUTRHadiri Rakernas Dekranas, Atalia Rumuskan Program Kerja Pelaku Ekraf
Tiga lapangan pertandingan sedang break. Tersisa lapangan empat yang masih ada pertandingan. Airlangga pun mendatangi langsung laga antara atlet Sanda dari NTB melawan Jawa Tengah.
“Saya bangga kepada seluruh atlet. Mulai dari junior hingga senior. Juga termasuk kepada orang tua yang hadir,” ujarnya saat memberi sambutan di panggung. Sebab, menjadi atlet wushu tidak bisa instan. Setiap atlet junior, misalnya, rata-rata butuh waktu latihan selama 4-5 tahun.
Menurutnya, kejurnas kali ini adalah ajang untuk regenerasi. Sekaligus menjaring para atlet terbaik yang bakal diturunkan ke gelanggang kejuaraan dunia pada Desember nanti. “Indonesia dipercaya jadi tuan rumah. Jadi, kejurnas ini merupakan uji prestasi bagi para atlet,” tandas Airlangga.
Musisi legendaris Ahmad Dhani pun menyusul datang. Menyempatkan untuk melihat langsung aksi para atlet wushu bersama Airlangga di Graha Unesa. Dhani merasa senang melihat semangat para atlet muda itu. “Harapannya semoga bisa melahirkan atlet-atlet MMA yang bertanding di level dunia,” ucap vokalis band Dewa itu.
Kejuaraan Nasional Wushu Piala Presiden 2022 kali ini diikuti oleh 450 atlet dari 21 provinsi. Bersamaan dengan itu juga digelar Jatim Open Wushu Championship yang memperebutkan Piala Airlangga Hartarto untuk kategori Kung Fu dan Piala Menpora untuk kategori Taulo. (*)