sumedang, PAMULIHAN – Pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) sejak awal bulan ini. Langkah tersebut merupakan kompensasi dari keputusan pemerintah menaikkan harga BBM beberapa waktu lalu.
BLT Bahan Bakar Minyak itu diberikan yang sudah sesuai data BPNT dan PKH. Namun, salah satu warga Desa Mekarbakti Kecamatan Pamulihan bernama Aisyah terpaksa mendatangi kantor desa setempat karena pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak dapat bansos BLT Bahan Bakar Minyak.
Sebagai keluarga miskin Aisyah, 68, merasa berhak mendapatkan BLT Bahan Bakar Minyak. Karena saat BLT Bahan Bakar Minyak cair dirinya tidak mendapatkan bantuan itu.
Baca Juga:Sumedang Creative Center, Fasilitasi Insan-insan KreatifPelebaran Jalan, Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
“Saya pemegang KIS namun tidak dapat BLT BBM akhirnya saya mendatangi kantor desa untuk menanyakan program kenapa saya tidak dapat,” ucapnya.
Bahkan, kata dia, sempat mendatangi Dinsos Sumedang untuk minta penjelasan soal itu. “Jawaban dari Dinsos disuruh tunggu bulan Desember tahun ini. Mudah-mudahan dapat BLT karena sudah tersertifikasi di data Kemensos,” tambahnya.
Sementara itu, Staf Desa Mekarbakti Aceng menjelaskan warga bernama Aisyah yang tidak dapat bansos BLT BBM jika di cek dari data merupakan pemegang KIS. Jika sudah punya KIS tentunya secara otomatis dapat BLT.
Dijelaskan, penerima BLT BBM Desa Mekarbakti dalam catatan ada 905 pada tahap dua. Jika ada yang belum mendapat bantuan tetapi sudah tercatat di Dinsos sebagai penerima bantuan dipastikan nantinya akan dapat.
Meski demikian, kata Aceng, pihak desa akan musyawarah desa (Musdes) terlebih dahulu, tetapi walaupun sudah ada pengajuan tidak semua lolos.
“Mudah-mudahan ibu Aisyah ini tahap selanjutnya bisa lolos dan mendapatkan bantuan BLT BBM,” tuturnya. (kos)