Korban Penodongan Alami Trauma

Korban Penodongan Alami Trauma
Korban penodongan saat tiba mendapatkan perawatan intensif di IGD RSUD Sumedang, beberapa waktu lalu (dok sumeks)
0 Komentar

sumedang, PAMULIHAN – Salah satu korban selamat dari penodongan, kini mengalami trauma.

Peristiwa penodongan sendiri terjadi di dalam angkutan umum jurusan Tanjungsari-Cicalengka di Jalan raya Bandung-Cirebon, tepatnya depan SMAN1 Tanjungsari.

Korban merupakan warga Dusun Cirengganis Desa Haurgombong Kecamatan Pamulihan. Korban selamat Idar (50), menjelaskan peristiwa yang menimpa sejumlah penumpang angkot hingga merenggut nyawa salah satunya Rika Mulyani.

Baca Juga:Prabowo: Ridwan Kamil Harus DiperhitungkanWagub Jabar Apresiasi Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon Bantu Pemda Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Dijelaskan, saat itu ia sedang menggunakan angkutan umum Tanjungsari-Cicalengka bersama anaknya Lisna Wati (25), cucunya serta tetangganya Rika Mulyani (25). Peristiwa tersebut terjadi ketika akan pulang setelah berbelanja dari Pasar Tanjungsari.

“Kejadian itu saat saya pulang dari Pasar Tanjungsari. Di Alun-alun Tanjungsari ada lagi dua orang yang naik, satu perempuan dan satu laki laki duduk di depan,” ungkap Idar.

Menurutnya, ketika angkot melaju tiba tiba pelaku mengeluarkan pisau dari tas yang dibawa pelaku. Setelah itu, pelaku menodongkan pisaunya ke arah penumpang sembari mengancam. Akibatnya seisi angkot panik hingga membuat Rika Mulyani dan Lisna Wati melompat dari angkot yang sedang melaju.

“Di jalan depan SMAN Tanjungsari, perempuan itu keluarkan pisau di tasnya sambil ngomong ‘saya bunuh saya bunuh’,” terang Idar.

Dalam kondisi terancam, Rika Mulyani serta Lisna Wati melompat keluar dari angkot yang masih melaju. Akibatnya kedua orang tersebut mengalami luka serius hingga bersimbah darah.

“Angkot berhenti, saya lari sambil gendong cucu saya. Disana pelaku masih marah marah, lalu pelaku ditangkap warga dan penumpang laki laki yang duduk di depan,” jelas Idar. (kga)

0 Komentar