sumedangekspres, JAKARTA – Berbagai pihak terus proaktif berkontribusi dalam mendukung pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060 dan berkontribusi menahan pemanasan suhu bumi tidak melebihi 2 derajat hingga 1,5 derajat celcius. Sebagai agent of development, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk turut menjalankan prinsip-prinsip keberlanjutan untuk mendukung pencapaian target tersebut.
BRI diketahui menjadi salah satu bank yang telah memulai menggunakan kendaraan listrik di dalam operasional bisnisnya. Setidaknya hingga saat ini, BRI telah menggunakan 30 mobil listrik Hyundai Ioniq di Regional Office (RO) sebagai kendaraan operasional yang tersebar di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, juga terdapat 50 motor listrik GESITS yang digunakan oleh para Tenaga Pemasar BRI. Selain itu, BRI juga memiliki berbagai inisiatif lain untuk mendukung pengurangan emisi sekaligus wujud implementasi nilai-nilai Environmental, Social, & Governance (ESG).
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengungkapkan komitmen BRI untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission. Penggunaan sumber daya ramah lingkungan dan Energi Baru Terbaharukan (EBT) secara gradual akan terus ditingkatkan. “BRI tentu menyadari langkah untuk menjaga kelestarian bumi perlu dijalankan sedini mungkin. Kami melihat bahwa penggunaan energi ramah lingkungan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi,” terang Andrijanto.
Baca Juga:Bio Farma Teken Kerjasama dengan ProFactor Pharma InggrisKPU Sumedang Gandeng Pramuka, Rangkul Pemilih Pemula
Andrijanto mengungkapkan bahwa sejumlah penggunaan sumber daya ramah lingkungan di BRI antara lain implementasi green building, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar panel, hingga kendaraan listrik. Terbaru, BRI baru saja meresmikan Menara BRILian pada 17 Agustus 2022 di mana bangunan tersebut telah mendapatkan sertifikasi green building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) kategori Gold.
Dengan demikian, Menara BRILian secara life cycle-nya, dimulai dari tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, hingga renovasinya mampu menciptakan dampak positif terhadap iklim dan lingkungan. Hal ini ditopang oleh efisiensi sumber daya dengan teknologi terbarukan, penerapan konsep zero run off dalam aspek konservasi dan pengelolaan air hujan, material reuse & cycle yang dapat menghemat konsumsi energi listrik mencapai 19,29% dari desain konvensional, hingga building environment management yang unggul.