sumedang, WADO – Sinergitas kelompok tani dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) perlu dipererat.
Keberadaan Badan Usaha Milik Desa di setiap desa bisa menjalin kerjasama dengan para kelompok tani yang ada di desanya masing-masing. Hal itu untuk meningkatkan eksisitensi keduanya.
Kepala UPTD Pertanian dan Ketahanan Pangan Wilayah Kecamatan Wado Cecep Saepudin SPt MM menyebutkan, selama ini petani di wilayah Kecamatan Wado semangat bertaninya tidak perlu diragukan lagi. Bahkan, hal itu banyak dilirik oleh investor yang menyuntik permodalan kepada para petani.
Baca Juga:Sebanyak 70 Negara Jadi Tujuan PMICijati Idamkan Gedung Serbaguna
Namun, dari segi keuntungan para petani di Wado masih banyak yang belum maksimal. Kerjasama yang mereka jalankan dengan para investor cenderung lebih banyak menguntungkan para investor itu sendiri.
“Di Wado, petaninya sudah cukup mumpuni dalam menjalankan pertaniannya. Sumber Daya Manusia (SDM) mereka sudah cukup bagus, hanya saja dari segi permodalan masih banyak petani yang belum bisa mandiri,” kata Cecep kepada Sumeks, Selasa (4/10).
Cecep berharap, dengan adanya Bumdes di setiap desa, seharusnya para kelompok tani menggandeng lembaga tersebut untuk kerjasama terkait permodalannya. Dengan adanya kerjasama Bumdes dengan kelompok tani, maka kesejahteraan para petani bisa lebih meningkat.
“Setidaknya kalau petani menggunakan permodalan yang ada di Bumdes, terkait bagi hasilnya bisa dikomunikasikan agar saling menguntungkan. Selain itu keuntungan dari hasil pertanian juga tidak dibawa keluar oleh investor,” katanya.
Kata dia, peran Bumdes juga harus bergerak sebagaimana peran para investor. Jadi selain menebar permodalan untuk para petani, pengelola Bumdes juga harus pintar mencari penampungan hasil bumi dari petani.
“Jangan sampai petani sulit memasarkan hasil buminya, jadi peran Bumdes disini juga harus bisa membantu petani untuk memasarkannya,” katanya lagi. (eri)