sumedangekspres – Identitas asli hacker Bjorka diungkap sendiri oleh dirinya sendiri, sembari menertawakan upaya penelusuran yang dilakukan pemerintah.
Dalam pengungkapan identitas asli tersebut, hacker Bjorka menyatakan bahwa dirinya adalah seorang wanita. Bukan seorang pria seperti yang selama ini dipersepsikan.
Bukan hanya itu, hacker Bjorka juga menyatakan bahwa dia tidak tinggal di Indonesia. Melainkan di Polandia.
Baca Juga:Kisah Ratu Pantai Utara Dewi Lanjar dan Putri Cantik Jelita Dewi Roro KuningGenerasi Penerus Bangsa Harus Cerdas
Dia juga membantah mengenai klaim yang menyebutkan bahwa Bjorka bekerja secara berkelompok. Bukan sebatas individual yang bekerja sendirian.
Seperti diketahui, terkait hacker Bjorka tersebut memang sempat ramai ketika seorang pria di Madiun ditangkap, karena membantu dalam penyebaran informasi dari Bjorka.
Pria tersebut juga menjual kanal Telegram kepada Bjorka, untuk menyebarkan informasi dan hasil peretasan yang dilakukan.
Tidak hanya itu, seorang pria asal Cirebon juga pernah menjadi korban hoax dan dikaitkan dengan Bjorka. Meski ternyata tidak ada hubungan sama sekali.
Dilansir dari Radar Cirebon, baru-baru ini hacker Bjorka sempat membuka gambaran dan identitas dirinya. Bahwa dia bukanlah seorang pria. Tetapi seorang gadis yang tinggal di Polandia.
“if you’re wondering who i am, i’m a girl currently living in Poland. i’m sure a lot of people think i’m a man, right? LOL,” tulisnya di kanal Telegram Bjorkanism.
“Jika Anda penasaran siapa saya, saya seorang gadis yang kini tinggal di Polandia. Saya yakin banyak orang yang menduga saya seorang pria, iya kan?.”
Baca Juga:Motor Sport Laku di PasaranWarga Keluhkan Tiang Listrik di Bahu Jalan
Disampaikan juga bahwa Bjorka bergerak sendirian. Tidak dalam bentuk kelompok yang bekerjasama. Sehingga tidak benar terkait klaim selama ini.
“Bjorka isn’t a group either, i’m just a girl hiding behind a computer. you should have noticed tha because I always use ‘i’, ‘me’, ‘i am’, not ‘we’ or ‘us’,” tuturnya.
“Bjorka juga bukan grup, saya hanya seorang gadis yang bersembunyi di balik komputer. Anda seharusnya ngeh karena saya selalu memakai “saya”, “saya”, “saya”, bukan “kita” atau “kita” sampai jumpa lagi dengan sesuatu yang besar pasti.”