sumedangekspres, KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil menyaksikan penyuntikan pertama vaksin IndoVac produksi PT Bio Farma yang merupakan vaksin Covid-19 pertama pengembangan dalam negeri.
Gubernur mendampingi Presiden RI Joko Widodo yang meluncurkan vaksin IndoVac di kantor PT Bio Farma, Jalan Terusan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (13/10/2022).
Gubernur dan Presiden menyaksikan penyuntikan perdana IndoVac pada salah satu dari 25 warga yang disuntik vaksin. Sebelumnya rombongan meninjau laboratorium yang akan memproduksi 20 juta dosis IndoVac.
Baca Juga:Wah! Ini Motif Rizky Billar Lakukan KDRT ke Lesti KejoraViral! Mulung Koin di TikTok Viral, Bisa Dapat Rp250.000, Ini Caranya
IndoVac merupakan vaksin COVID-19 platform protein rekombinan yang dikembangkan PT Bio Farma berawal dari kerja sama dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat. Seluruh proses dari hulu ke hilir mulai fase pra klinik, uji klinik fase I, II, dan III vaksin Indovac dilakukan di Indonesia.
Indovac telah mengantongi izin edar darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI dan telah mendapatkan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) per 29 Juli 2022.
Menurut Presiden, PT Bio Farma mampu memproduksi vaksin Covid-19 sendiri dengan kapasitas kurang lebih 20 juta dosis pada tahun ini. Bahkan tahun 2023 produksi IndoVac bisa mencapai 40 juta dosis. Jika banyak permintaan PT Bio Farma bisa memproduksi hingga 120 juta dosis vaksin IndoVac sebagai tambahan.
Presiden mengapresiasi kinerja Bio Farma. Menurutnya, kehadiran IndoVac sebagai bentuk kerja keras dari sumber daya manusia yang dimiliki PT Bio Farma. Presiden menyadari proses pengembangan vaksin IndoVac tidak mudah, membutuhkan waktu 1,5 tahun dari mulai hulu hingga hilir.
“Prosesnya diam tidak pernah bersuara, tahu-tahu jadi IndoVac,” ucap Joko Widodo.
Presiden meminta Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan mendukung Bio Farma dalam memproduksi vaksin dalam negeri termasuk COVID-19.
“Jadi Pak Menteri BUMN, Pak Menteri Kesehatan dorong terus Bio Farma sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah “revalue” yang semakin besar bagi negara. Kita memiliki kemandirian berdikari betul di dalam urusan vaksin,” kata Jokowi. Presiden Jokowi mengatakan PT Bio Farma dalam setahun memproduksi vaksin kurang lebih sebanyak 3 miliar dosis vaksin. Bahkan telah mengekspor vaksin tersebut kebanyak negara hingga 153 negara di dunia.