sumedang, PAMULIHAN – Beberapa perusahaan di wilayah Kabupaten Sumedang hingga saat ini masih mencoba mempertahankan perusahaanya agar tidak terjadi PHK secara besar-besaran.
Menanggapi hal itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengaku selalu intens berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi PHK secara besar-besaran.
Untuk itu pihaknya sudah membuat peta jalan untuk mengatasi ancaman gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mungkin akan terjadi mengingat iklim perekonomian internasional yang mengkhawatirkan.
Baca Juga:Pemuda Dibacok Kepala, Motor dan HP RaibMasa Kampanye Dipersingkat Jadi 75 Hari, Bagus atau Buruk?
“Tujuan ekspor mengalami resesi akan mengganggu kegiatan produksi di kita,” kata Dony di Pamulihan beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan pihaknya telah membuat mitigasi risikonya sebagai antisipasi. Ketika terjadi seperti ini apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasinya dengan mengajak masyarakat bercocok tanam walaupun lahanya sempit.
“Saat ini kita sedang berusaha keras dalam mengatasi resesi dengan ketahanan pangan. Salah satunya masyarakat diajak untuk bercocok tanam,” tuturnya.
Ketahanan pangan tentunya harus diupayakan untuk menghadapi resesi kedepanya lagi. Selain itu, hilirasi produk perlu adanya proses penambahan nilai dari produk yang diproduksi oleh pelaku usaha di daerahnya.
“Model produk seperti produk mangga yang biasanya mangganya langsung dijual, sekarang jadi diolah dijual sebagai jusnya,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, dengan ekonomi digital, mendorong kegiatan produksi atau pun perdagangan pelaku usaha di Sumedang untuk memanfaatkan teknologi informasi. (kos)