sumedang, KOTA – Ibu hamil dan jompo harus dijauhkan dari lokasi rawan bencana.
Mengingat intensitas curah hujan akhir-akhir ini tinggi, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang meminta kesadaran dari masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk selalu waspada.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno menyebutkan, pihaknya sudah berupaya untuk mengedukasi masyarakat untuk sigap menghadapi bencana dan melakukan antisipasi dari sejak dini.
Baca Juga:DPP Sumedang Siap Bantu Pembudidaya IkanPenanaman Ribuan Bibit Kopi, Hijaukan Gunung Geulis
Salah satu upaya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada saat terjadi bencana alam, maka masyarakat harus dari sejak dini mengevakuasi orang-orang yang dianggap lemah. Seperti jompo, ibu hamil dan orang yang tengah sakit parah (lumpuh).
“Kami selalu mengingatkan masyarakat dan mengedukasinya lewat media sosial ataupun secara langsung. Kalau wilayah rawan bencana apalagi pada saat sudah ada gejala akan terjadinya bencana alam maka wilayah tersebut harus di zero kan dari penghuninya, apalagi ibu hamil dan jompo,” kata dia.
Dalam hal ini, pihaknya meminta kepada masyarakat agar bisa mengikuti setiap interuksi yang diberikan petugas. Jangan hanya karena tempat tersebut merupakan tanah kelahirannya dan sudah nyaman tinggal di areal itu, maka warga sulit untuk dievakuasi.
“Kalau memang areal tersebut sudah dalam kondisi darurat, saya harap warga mau mengosongkannya. Jangan nunggu datang bencana dulu,” katanya.
Dikatakan, terkadang bencana alam datang tanpa ada gejala atau tanda-tanda yang bisa mengingatkan warga untuk bersiap-siap. Oleh sebab itu, ibu hamil dan jompo harus tetap dijauhkan dari areal dengan status tanah labil.
“Kalau ada jompo dan ibu hamil di status tanah labil lebih baik di jauhkan dulu,” ucapnya. (eri)