Gerakan Fly for Humanity sendiri digagas oleh Pria Asal Sumedang Septian Firmansyah
Tak lama setelah gempa pertama dengan magnitudo 5.6 yang mengguncang Cianjur, dirinya langsung melakukan koordinasi dengan tim untuk melakukan respon terhadap bencana ini.
Tim langsung bergerak sejak tanggal 21 November 2022. Meskipun begitu, pemetaan baru mulai dilakukan tim pertama pada tanggal 22 November 2022, jumlah relawan yang ikut bergabung dalam Gerakan Fly for Humanity terus bertambah. Mereka pun mulai melakukan koordinasi baik secara daring maupun secara luring, serta membuat patokan berupa area terbang yang disebut Area of Interest (AOI). Proses pemetaan udara terus dilakukan untuk mengetahui luas area terdampak gempabumi Cianjur yang harus dipetakan. Selain itu, berbagai kendala di lapangan, mulai dari kondisi cuaca, angin, serta padatnya lalu lintas udara, juga menjadi hambatan dalam proses ini. Proses pemetaan yang dilakukan oleh gerakan Fly for Humanity diharapkan bisa selesai dalam waktu paling lama 10 hari dari sejak terjadinya gempabumi dan diharapkan dapat membantu membuat keputusan dalam Operasi Tanggap Darurat Bencana Gempabumi Kabupaten Cianjur.
.