Serang Gelar Rembug Stunting

Serang Gelar Rembug Stunting
Kepala Desa Serang Welly Sanjaya SP melakukan foto bersama seusai kegiatan Rembug Stunting, Kamis (1/12) -ACHMAD SOFA/SUMEKS-
0 Komentar

sumedang, CIMALAKA – Pemerintah Desa Serang Kecamatan Cimalaka menggelar kegiatan Rembug Stunting tahun anggaran 2022, Kamis (1/12).

Kegiatan ini dibuka langsung Kepala Desa Serang sekaligus Ketua Apdesi Kabupaten Sumedang Welly Sanjaya SP. Turut hadir pada kegiatan ini Kasi Pemerintahan Kecamatan Cimalaka Entis Sutisna serta Kepala Puskesmas Cimalaka Dr Hendriawan sebagai narasumber.

Kepala Desa Serang Welly Sanjaya SP menyampaikan, kegiatan Rembug Stunting yang digelar di Desa Serang ini erat kaitanya dengan Program Pemerintah Kabupaten Sumedang. Terutama, dalam upaya – upaya program yang akan untuk penurunan angka stunting di tahun depan tahun 2023.

Baca Juga:Bimtek Keterampilan Bisa Memajukan UsahaDalduk dan Puskesmas Layani KB IUD Implan Gratis

Dikatakan, dalam kegiatan Rembug Stunting dibahas program atau  langkah-langkah apa saja yang akan diterapkan untuk treatment. Terutama bagi anak yang berusia 2 tahun ke bawah.

“Hal ini dikarenakan untuk anak usia 2 tahun sampai 5 tahun sudah tidak bisa di treatment,” katanya.

Terkait dengan program penurunan angka stunting, Welly menuturkan, untuk program ini di Kabupaten Sumedang sendiri sudah ditargetkan oleh Bupati Sumedang.

“Mudah-mudahan dengan inovasi dan terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) akan berdampak baik bagi program penurunan angka Stunting ini,” katanya.

Welly pun menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Pemkab Sumedang.

“Saya sebagai Ketua Apdesi Kabupayen Sumedang, mengucapkan terima kasih dengan berbagai terobosan tersebut,” katanya

Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas Cimalaka Dr Hendriawan mengharapkan, materi yang sudah disampaikan menjadi perhatian untuk kedepanya bagi para pengambil kebijakan di tingkat desa. Minimal dari bisa dibentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Dimana, tim ini akan bergerak di tingkat desa dan akan memantau menjadi leading penentu kebijakan dalam menurunkan kasus-kasus stunting kedepannya.

“Selain itu, terus tidak berhenti untuk melakukan pemantauan yang terus-menerus, bagaimana caranya supaya jangan sampai terjadi kasus stunting yang baru kedepanya. Karena, untuk saat ini Puskemas hanya bisa melaksanakan kegiatan yang sudah dianggarkan saja. Tetapi, mudah- mudahan dengan adanya terobosan ini, bisa menjadi perhatian bagi masyarakat untuk bisa menyelesaikan permasalahan stunting ini,” tutupnya. (ahm)

0 Komentar