Surili Sikecil Dari Pulau Jawa

http://lipi.go.id/
http://lipi.go.id/
0 Komentar

Makanan dari surili adalah dedaunan sehingga ia dimasukan dalam golongan monyet pemakan daun.  Lutung Surili memakan buah dan juga pucuk daun muda kemlandingan sebagai sumber pakannya.

Selain itu seperti yang terdapat dalam penelitian di Taman Nasional Gunung Merbabu preferensi makanan lutung surili yaitu seperti, kemlandingan gunung, kesowo, pasang, krembi, lotrok, wilodo dan sengiran yang merupakan tumbuhan pakan bagi Lutung Surili di Taman Nasional Gunung Merbabu. ] Selain itu mereka juga mengonsumsi jenis tumbuhan asing invasif yakni kerinyu (Chromolaena odorata) dan akasia (Acacia decurrens). Kelompok Lutung Surili dapat ditemui pada tipe hutan alam primer dan sekunder, serta bahkan pada hutan tanaman. Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa ketersediaan pakan surili juga berada pada bagian tepi areal perbatasan hutan dan perkebunan dan kemungkinan sumber pakan juga kemungkinan melimpah.  Cara hidup primata ini adalah berkelompok. Ukuran kelompok juga dipengaruhi oleh faktor seperti kompetisi dan perubahan habitat, sumber pakan, juga sistem kelompok sosial. Lutung surili merupakan salah satu agen yang berperan dalam penyebaran biji, sehingga ia memiliki peran penting dalam menjaga keberadaan pohon di dalam hutan.

Surili (Presbytis comata) merupakan primata endemik dari Jawa. Surili dapat ditemukan mulai dari bagian barat hingga bagian tengah Pulau Jawa mulai dari ketinggian 600 mdpl hingga diatas 2500 mdpl. Di Provinsi Jawa Barat dan Banten, surili dapat ditemukan pada kawasan hutan Taman Nasional Ujung Kulon, Cagar Alam Kawah Kamojang, Cagar Alam Situ Patenggang, Cagar Alam Gunung Tukung Gede, Taman Nasional Gunung Halimun, Taman Nasional Gunung Ciremai, Gunung Tilu, Gunung Kamojang, dan beberapa kawasan hutan di Kabupaten Kuningan. Sedangkan di Jawa Tengah, surili dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) dan beberapa hutan di sekitar Gunung Sindoro, Sumbing, Slamet, dan Dieng. Surili cenderung banyak ditemukan pada tipe hutan alam primer, hutan alam sekunder, dan hutan tanaman. Di Taman Nasional Gunung Merbabu, satwa ini menjadi spesies prioritas yang dilindungi. Meskipun begitu, informasi mengenai penyebaran satwa ini di TNGMb masih terbilang kurang.

0 Komentar