sumedang, DARMARAJA – Nelayan minta pemerintah mencarikan solusi untuk penggunaan bahan bakar jenis pertalite setelah penggunaannya dilarang karena menggunakan jerigen.
Adanya aturan tidak bisa membeli bahan bakar minyak menggunakan jerigen, dinilai sangat sangat memberatkan nelayan di Waduk Jatigede.
Mereka kelabakan mendapatkan Pertalite untuk menjalankan aktivitas mencari ikan, dengan menggunakan sampan.
Baca Juga:Warga Desak Kades Sarimekar MundurIni Biodata dan Profil Mantan Pacar Fajar Sadboy yang Hampir Membuatnya Bunuh Diri
Dikatakan salah seorang nelayan, Rukmana, untuk bisa beraktivitas di waduk, tentunya harus menggunakan bahan bakar minyak.
Selama ini dia menggunakan jenis bahan bakar pertalit untuk sampan atau perahunya.
Setelah adanya aturan larangan membeli menggunakan jerigen nelayan harus beralih ke Pertamax, hal itu tentu saja memberatkan para nelayan karena harga Pertamax lebih mahal.
“Kalau pakai Pertamax tidak seimbang dengan penghasilan kami, kami berharap ada kebijakan pemerintah bagi para nelayan agar bisa mendapatkan rekomendasi bisa membeli pertalite menggunakan jerigen, karena tidak mungkin perahu di bawa di SPBU,” katanya kepada Sumeks, Rabu (28/12).
Para nelayan berharap, ada kebijakan berupa surat rekomendasi bagi para nelayan agar bisa mendapatkan bahan bakar jenis pertalite.
“Seharusnya pemerintah mendata agar para nelayan diberikan kebijakan untuk mendapatkan pertalite, karena itu bagian kebutuhan nelayan,” katanya.
Rukmana menegaskan, kebijakan pemerintah terkait kebutuahan pertalite sangat dinantikan nelayan. Saat ini mereka masih bertahan menggunakan pertamax meski sangat membebani.
Baca Juga:25 Kata-kata atau Quotes Fajar Sadboy, Bikin Nangis KejerBerbagi Kasih di Hari Natal, BRI Salurkan Paket Sembako dan Santunan di Regional Office Seluruh Indonesia
“Kami berharap pemerintah secepatnya mengeluarkan kebijakan penggunaan pertalite untuk nelayan,”kata dia. (eri)