Rupiah Indonesia pertama kali dikeluarkan pada 3 Oktober 1946. Sedangkan mata uang yang sebelumnya sah seperti uang NICA atau mata uang Jepang harus diserahkan ke bank paling lambat 30 Oktober 1946. Untuk diketahui, satu rupiah baru setara dengan 0,5 gram emas.
Pada tahun 1965-1991 terjadi inflasi besar-besaran
Inflasi merajalela dan naik menjadi 27 persen pada tahun 1961. Tahun berikutnya, melonjak menjadi 174 persen dan menjadi 600 persen pada tahun 1965! Akibat kekacauan ini, harga naik dan indeks harga pada akhir tahun 1965 dihitung 363 kali lebih tinggi daripada tahun 1958.
Akibat inflasi ini, beberapa pecahan rupiah baru ditambahkan. Pada tahun 1970, Bank Indonesia menambahkan Rp. 5.000 dan Rp. 10.000 denominasi ke uang kertas baru. Setelah inflasi terkendali, uang rupiah mulai diperkenalkan kembali, mulai dari nilai nominal Rp 1 sampai Rp 100. Pada bulan September 1975, uang kertas Rp 100 ditarik secara permanen dari peredaran.
1992-1999, sebelum dan sesudah krisis ekonomi
Baca Juga:Chord Dan Lirik Lagu Pujaan Hati – Kangen BandKisah Mukzijat Nabi Daud As
Krisis keuangan Asia yang terjadi pada 1997-1998 menurunkan nilai rupiah hingga 80 persen. Ini pula yang membuat rakyat menggulingkan Soeharto dari kursi kepresidenan yang telah didudukinya selama 32 tahun. Pada Juni 1998, rupiah mencapai titik terendah menyentuh Rp. 16.800 per 1 USD.
Kemudian Rp. Uang pecahan 50.000 yang sebelumnya bergambar Soeharto diganti dengan bergambar WR Soepratman dengan pecahan yang sama. Hal itu dilakukan untuk menandai berakhirnya kekuasaan Soeharto dan memulai babak baru di era reformasi.
Berikut Sejarah Uang Di Indonesia Semoga membantu.