sumedang, JATINANGOR – Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang merupakan salah satu wilayah dengan profil mata pencaharian sebagian besar masyarakatnya sebagai petani.
Seiring dengan meningkatnya pembangunan, keterbatasan lahan pertanian mulai menjadi ancaman pengembangan pertanian masyarakat Jatiroke.
Pengetahuan masyarakat dalam menyiasati keterbatasan lahan guna tetap produktif, menghasilkan bahan pangan perlu ditingkatkan.
Baca Juga:Perkuat Ekosistem Haji dan UmrahCimalaka Fokus Kantor Pelayanan Desa
Ketersediaan bahan pangan di tingkat lokal desa merupakan salah satu aspek penting dalam program ketahanan pangan desa.
Kondisi paska pandemi Covid-19 merangsang adanya bentuk adaptasi tingkat desa dalam hal penyediaan bahan pangan yang inovatif sebagai nilai tambah masyarakatnya.
Pemerintah Desa Jatiroke, dalam hal ini diinisiasi oleh Kepala Desa Jatiroke, Ulan Ruslan S.IP, berkerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran menyelenggarakan diskusi dan pelatihan peningkatan kapasitas ketahanan pangan melalui diseminasi teknologi hidroponik di Jatiroke belum lama ini.
Dr. Rahmat Budiarto, SP., M.Si. selaku narasumber mengatakan bahwa teknologi hidroponik dikenalkan sebagai solusi budidaya tanaman yang kini tengah digrandungi petani milenial, memiliki citra yang baik karena identik dengan gaya hidup modern dan dapat diterapkan di lahan terbatas.
“Dengan menggunakan media tumbuh air maupun media non tanah, seperti arang sekam dan cocopeat. Hidroponik umumnya digunakan untuk tanaman sayuran daun, seperti selada, seledri, dan bayam,” terangnya.
Meski demikin, dapat pula dikembangkan untuk tanaman buah dan sayuran buah, seperti melon, tomat dan mentimun. Media tersebut sama seperti budidaya tanaman pada umumnya.
“Budidaya secara hidroponik tetap mengacu pada 5 aspek sebagai kebutuhan utama tanaman yakni cahaya, oksigen, air, nutrisi, dan penyangga (buffer),” tuturnya.
Baca Juga:Kegiatan MONEV DD Kecamatan Sumedang UtaraAkan Rilis di Indonesia Ini Spesifikasi Honda Air Blade 160
Dalam sistem hidroponik cahaya dan oksigen didapatkan dari lingkungan tumbuh sekitar, sedangkan air, nutrisi dan penyangga perlu disediakan oleh petani.
“Kami berharap dari pelatihan ini dapat meningkatkan wawasan masyarakat terkait dengan teknologi hidroponik guna peningkatan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas hasil panen. Semoga teknologi hidroponik ini dapat diterapkan mulai dari skala rumah tangga “pungkasnya. (kos)