sumedangekspres – Sekilas Kisah Kecamatan Ujung Jaya Sumedang hampir sebagian besar masyarakat Ujungjaya sangat meyakini kalau daerah kelahirannya itu kelak akan menjadi sebuah kota besar layaknya ibu kota.
Keyakinan warga ini, tentunya didasari atas adanya “uga” atau ramalan yang dituliskan leluhur Sumedang sejak ratusan tahun silam.
Dimana dalam ramalan itu disebutkan bahwa “Ujungjaya bakal jadi nagara”, jika didefinisikan, maka Ujungjaya ini ke depan akan menjadi sebuah kota besar layaknya seperti ibu kota negara.
Baca Juga:Alat Musik Tradisional Karinding Jawa BaratGame Penghasil Saldo Dana Dan Paypal, Ocean Crush
Seiringnya berjalannya waktu, ramalan leluhur Sumedang yang sudah dituliskan dalam “Uga Ujungjaya” ini sepertinya sudah hampir terwujud.
Sebab faktanya sekarang, daerah pinggiran di wilayah utara Sumedang itu kini sudah menjadi sebuah daerah strategis yang banyak diburu oleh para investor.
Sekilas Kisah Kecamatan Ujung Jaya Sumedang sejarah Ujungjaya tak lepas dari Kerajaan Sumedang Larang, banyak bukti bukti yang menguatkan Fakta tersebut.
Keberadaan Ujungjaya menjadi pintu masuk penyebaran agama Islam dari Cirebon ke Kerajaan Sumedang Larang yang dibawa oleh Pangeran Haji.
Bahkan, kerjaan Ujungjaya sudah diramalkan oleh eyang Haji Aji Putih yang terkenal dengan Uga Ujungjaya yang artinya ramalan Ujungjaya.
Beliau mengatakan Jatigede jadi Sahara, Darmaraja tinggal beja dan Ujungjaya jadi Nagara.
Ramalan ini sekarang hampir menjadi kenyataan, pembangunan Jatigede sudah rampung dan menjadi waduk Yang sangat luas.
Baca Juga:Biografi Prabu Tadjimalela, Raja Pertama Sumedang LarangMitos gunung Tampomas Sumedang
Tidak menutup kemungkinan, Ujungjaya akan menjadi kota Metropolitan dengan adanya Bandara dan diapit oleh jalan tol.
Fakta Lainnya Ujungjaya Jadi Ujungnya Kejayaan
Kepercayaan seni wayang golek jadi akhir kejayaan. Banyaknya penafsiran tentang ramalan Ujungjaya, menjadikan banyak sekali kepercayaan di masyarakat, diantara penafsiran itu tentang kata Ujungjaya jadi Nagara.
Sebagian orang percaya maknanya adalah Ujung nya kejayaan, kepercayaan ini, sangat dipercayai khususnya dikalangan para dalang wayang golek, sehingga para dalang tidak mau manggung di daerah Ujungjaya, bahkan hanya sekedar lewatpun mereka tidak mau.
Kesenian Ujungjaya Jangkar Alam atau Ajeng, kesenian ini, konon memakai seperangkat alat yang usianya sudah ratusan tahun, dalam sejarahnya alat musik ini hasil temuan Pangeran Jaya Kerti, saat itu Pangeran Jaya Kerti tinggal di daerah Balendung sekarang terkenal dengan nama Desa Cipelang dan memperkenalkan kesenian Jangkar Alam ke masyarakat, saat ini kesenian nya masih terjaga kelestariannya dan menjadi kesenian khas Ujungjaya.