sumedangekspres – Jalan Amburadul Akibat Proyek Tol Cisumdawu Diperbaiki Setelah Diprotes warga.
Warga Conggeang bisa bernafas lega, pasalnya, jalan amburadul penghubung Conggeang dengan Paseh, mulai diperbaiki.
Perbaikan Jalan Amburadul Akibat Proyek Tol Cisumdawu
dilakukan secara masif, mulai dari penutupan lubang, perataan hingga pemasangan batu dan pasir, untuk selanjutnya akan dilakukan pengecoran.
Baca Juga:Jangan Harap Lolos Jadi PPS Jika Tak Bisa Jawab Pertanyaan IniLayanan Ganti Oli Gratis Untuk Ojek Online
Alim Marsudi, salah seorang perusahaan kontraktor menerangkan, sebelum dilakuan pengecoran, badan jalan dikupas terlebih dahulu, untuk mengamakan ketinggian jalan.
“Setelah dikupas, kita ganti matrial dengan batu dan dipadatkan lalu kita cor dengan menggunakan metode semen kering,” ungkap Alim.
Sekitar 5 kilometer jalan yang diperbaiki, mulai dari tanjakan Cilalaren Kecamatan Paseh hingga Conggeang, Sumedang.
Diketahui, hancurnya jalan tersebut akibat setiap hari dilalui puluhan kendaraan berat milik tiga kontraktor.
“Saat ini yang menangani baru kami (Adhi Karya),” tukas Alim
Diberitakan sebelumnya,
Warga Conggeang Sumedang, Tuntut Pengelola Cisumdawu untuk segera memperbaiki akses jalan yang amburadul akibat mobilisasi truk proyek.
Sejumlah warga menanam pohon pisang dan membuat replika kuburan di badan Jalan Amburadul yang membentang antara Paseh dan Conggeang.
Langkah itu, sebagai bentuk protes masyarakat, lantaran satu-satunya akses jalan utama sebagai penopang perekonomian, kondisinya rusak berat.
Kerusakan terjadi, akibat dampak pembangunan jalan Tol Cisumdawu.
Baca Juga:Coca-Cola Europacific Pertners Indonesia Mendapat Apresiasi Pemprov JabarRidwan Kamil Gabung Golkar
Masyarakat geram, lantaran tidak ada perhatian dari Pemerintah Daerah maupun Pelaksana pekerjaan jalan Tol Cisumdawu.
Warga setempat Agung mengatakan, jalanan tersebut sudah mengalami kerusakan dari semenjak dua tahun lalu. Namun tidak ada pihak yang memperdulikan jalanan tersebut.
“Ya ini jalanan seperti ini udah sangat lama, ada dua tahun lebih,” ucap Agung kepada Sumeks.
Agung mengungkapkan, dia bersama warga lainnya mengaku resah dengan banyaknya mobil besar yang sering beriringan melintas jalan tersebut.
“Wah kalo ada mobil besar konvoi suka khawatir, takutnya ada apa-apa,” singkat Agung.
Sopir angkutan umum Nio Rosadi, mengutarakan hal yang sama, minim nya penumpang dan angkutan yang ia kendarai pun menjadi sering rusak karena melewati jalanan yang jelek membuat dirinya geram.