Sejarah uang di dunia dilanjutkan dengan kemunculan uang kertas. Uang ini muncul karena kemudahan yang sama dengan uang logam. Bahkan pembuatan uang kertas lebih mudah dibandingkan membuat uang logam.
Dari akta-akta uang logam, uang kertas menjelma menjadi uang yang dibutuhkan hingga saat ini. Awalnya mungkin tidak sebanyak uang logam, hingga akhirnya jumlah uang kertas menjadi jauh lebih banyak.
Hanya saja tidak bisa sembarang orang yang bisa mencetak uang kertas. Sekarang pencetakan uang dilakukan oleh bank sentral dan diatur sedemikian rupa agar bisa stabil.
Baca Juga:Camping Ground Bukit Pamoyanan SubangTempat Nongkrong Hits Bandung Limasegi Dipinus
Kekurangan uang kertas lainnya adalah mudah rusak, sehingga harus dilipat secara hati-hati. Tidak boleh diletakkan di dekat api karena mudah terbakar.
Di zaman sekarang, orang tidak hanya mengandalkan uang kertas, tapi juga uang digital. Uang ini bisa diakses melalui aplikasi yang menyediakan server sebagai tempat penyimpanan.
Untuk bisa menggunakannya sebagai alat bayar, pengguna tentu harus melakukan transfer dulu di aplikasinya. Setelah itu Anda bisa menggunakannya untuk berbagai keperluan seperti bayar transportasi, bayar belanjaan, bayar tagihan, dan lainnya.
Uang digital digadang-gadang bisa menggantikan kehadiran uang kertas. Namun, sepertinya hal itu tidak akan mudah karena penggunaan uang digital yang harus terakses internet. Sementara itu akses internet di Indonesia yang belum merata membuat orang-orang masih akan terus menggunakan uang kertas.
Namun, kehadiran uang digital memang layak untuk diapresiasi karena sudah membuat mobilitas masyarakat jadi lebih cepat. Transaksi uang digital jadi mempermudah kegiatan yang dulunya sulit, contohnya adalah membayar tagihan harian.
Saat ini ada berbagai uang digital yang bisa Anda manfaatkan seperti Gopay, DANA, Shopee Pay, DOKU, OVO, dan lainnya.