Minyak Goreng Bersubsidi Langka di Pasaran

Minyak Goreng Bersubsidi Langka di Pasaran
Minyak Goreng Bersubsidi Langka di Pasaran
0 Komentar

sumedang, KOTA – Minyak goreng merupakan bahan pokok, bagi kalangan rumah tangga maupun pedagang, terlebih pedagang gorengan.

Langkanya minyak goreng beberapa bulan terakhir, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi konsumen, maupun pedagang, pasalnya, hal ini akan menjadi pemicu harga minyak melonjak naik.

Akhir Januari ini saja, kenaikan harga minyak goreng sudah dirasakan masyarakat.

Baca Juga:Polisi Jaga Netralisasi Pemilu 2024Download Game Penghasil Uang Higgs Domino, Saldo Dana 100 Ribu Gratis Langsung Cair 2023

Yali, salah satu pedagang di pasar Sumedang mengatakan, sekarang sudah tidak ada stok minyak, khususnya merek Miyak Kita, yang disubsidi pemerintah.

“Katanya subsidinya sudah dicabut,” terang Yali, salah satu pedagang pasar yang sudah tiga tahunan berjualan Sembako di seputaran Sumedang Utara menuturkan kepada Sumeks, baru-baru ini.

Harga jual terakhir, kata dia, di kisaran Rp 15.000 per liter yang sebelumnya biasa dijual Rp 13.000 per liter. “Namun, saat ini tidak ada stok lagi,” sebutnya.

Dampak kenaikan harga minyak goreng, dirasakan juga sejumlah pedagang cakwe,

Adi, salah satunya, kata dia, akibat kelangkaan minyak goreng bersubsidi itu, berimbas terhadap turunnya omset hingga 50 persen.

“Harga minyak sekarang Rp 15.000 per liter, sebelumnya Rp 14.000 per liter.” Ucap Adi, pedagang berusia setengah abad itu menjelaskan.

Adi mengaku dilema, lantaran dengan harga minyak goreng yang naik, sementara harga jual cakwe tetap.

“Kalau ukurannya dikecilin, nanti pelanggan tak mau beli lagi,” katanya.

Kestabilan harga dan ketersediaan stok minyak goreng, merupakan harapan bagi para pedagang, maupun para distributor, selain ibu rumah tangga.

Baca Juga:BRI Kembali Buka Kesempatan Beasiswa S2 Bagi JournalistUniversitas Harvard Mengungkap Tindakan Setuju Untuk Tidak Setuju Merupakan Awal Yang Baik Dalam Berdiskusi

Mereka berharap, subsidi minyak goreng dari pemerintah tidak dicabut. Karena dengan kenaikan harga minyak goreng, akan memicu kenaikan pada prodak lainnya. (cr)

0 Komentar