sumedangekspres – Kesejajaran pertengahan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak lama. Setelah Sejarah Athena Kuno, pertengahan Januari dan Februari dalah bulan Gamelion yang didedikasikan untuk pernikahansuci dewa zeus dan hera.
Di Roma kuno, 15 februari adalah hari raya lupercalia, perayaan tersebut adalah sebuah perayaan dewa kesuburan dan memiliki simbol setengah telanjang serta berpakaian kulit kambing yang dinamakan dengan perayaan lupercalus.
Saint Valentine atau dikenal dengan singkatan Saint Valentine adalah tokoh agama kristen katolik. Selain aktif dalam kegiatan keagamaan, ia juga seorang
pendeta yang selalu menjadi perantara dalam upacara perkawinan.
Baca Juga:Aneka Cokelat Valentine Untuk Kado Hari ValentineDonat Ayam Unik dan Lezat, Berikut Resepnya!
Saint Valentine mulai menikahkan Prajurit Romawi dalam upacara Kristen rahasia dan ini adalah awal dari ketenarannya yang percaya akan pentingnya cinta. Ketika Kaisar Claudius II mendengarnya tentang Saint Valentine dan aturannya, lalu dia
memerintahkan untuk ditangkap dan dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung.
Pada abad ke-5, 14 Februari terjadi lebih dari 200 tahun kemudian dinyatakan untuk Hari Valentine. Pada masa ini, kota Roma menjadi kota yang mayoritas mengikuti ajaran Kristen dan Gereja Katolik bermaksud memusnahkan mereka paganisme yang tersisa. Paus Gelasius memberantas dan menghapus ritus pagan Lupercalia dan kaitannya dengan Hari Valentine St. Patrick.
Perayaan Saint Valentine dikenal pada abad ke-19 dan Perayaan ini memberikan keuntungan bagi industri, yaitu konsumen besar kartu khusus Valentine. Sejak itu, Hari Valentine dirayakan dengan penuh cinta. Cintai dengan bertukar kartu, hadiah, dan bunga untuk mengungkapkan cinta kekasihnya.
Kebiasaan dan tradisi Hari Valentine menyebar ke seluruh Eropa dan Ceritanya lebih dikenal dengan Love’s Supreme Court, di mana seorang wanita menjadi hakim memberikan keputusan cinta setiap tanggal 14 Februari setiap tahun.