sumedangekspres – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank tradisional yang melayani petani, nelayan, pekerja atau masyarakat yang jauh dari kota metropolitan.
BPR didesain untuk menanggapi kesenjangan keuangan di kawasan terpencil, mengingat keunggulan geografis dan jaringan luas yang mereka miliki.
Saat ini, BPR memiliki ruang untuk membangun hubungan dan keakraban pasar dengan masyarakat pedesaan. Teknologi finansial atau tekfin mungkin secara strategis dapat meningkatkan hubungan ini.
Baca Juga:Codashop Higgs Domino, Tempat Top Up Chip yang Lebih Murah dari Unipin, Itemku dan E-commerce?Pasarkan Produk SBN Ritel Pertama 2023, BRI Berikan Literasi Keuangan Bersama Kemenkeu
Dengan lebih dari 660 juta orang yang tinggal di Asia Tenggara, kawasan yang kaya budaya dan beragam ini dianggap sebagai salah satu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Proyeksi PDB-nya diperkirakan menyentuh angka sebesar $4,7 triliun pada tahun 2025.
Seperti yang dicatat oleh banyak ahli, industri jasa keuangan di kawasan ini siap untuk inovasi dan evolusi keuangan. Tetapi pada tahun 2019, setidaknya 70% konsumen tetap unbanked dan underbanked. Sementara 70% usaha kecil dan menengah (UKM), masih memilih untuk menerima pembayaran tunai.
Individu dan UKM masih menyesuaikan diri dengan berbagai solusi teknologi keuangan, atau fintech, yang ditawarkan di bidang perbankan, kredit, pembayaran, dan pengiriman uang.
Inklusi keuangan masih menjadi yang terdepan dari berbagai inisiatif di kawasan ini, dan ditunjang dengan munculnya bank digital.
Namun, satu segmen utama yang jarang dibicarakan adalah bagaimana perusahaan fintech dapat bergabung dengan BPR tradisional untuk meningkatkan inklusi keuangan secara signifikan di wilayah tersebut.
BPR didirikan untuk melayani masyarakat yang tidak memiliki rekening bank dan berlokasi strategis di daerah terpencil. Bank-bank ini memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam melayani sektor-sektor yang kurang terlayani seperti usaha kecil, petani, nelayan, dan masyarakat desa.
Regulator memiliki peran penting dalam membantu mendorong inklusi keuangan melalui arahan dan mandat mereka. Membuat aturan dan pedoman khusus seputar BPR dan evolusinya, akan dapat mendorong lebih banyak pelaku BPR.