Di Jabar PNS Anak Stunting Jadi Anak Asuh

Di Jabar PNS Anak Stunting Jadi Anak Asuh
0 Komentar

sumedangekspres – Kabar hari ini mengenai Di Jabar PNS Anak Stunting Jadi Anak Asuh

Kualitas SDM jadi ukuran penting kalau Negara Indonesia ingin menjadi Negara Adidaya di tahun 2045. Ada tiga syarat utama yaitu, perdamaian damai dan kondusif, pertumbuhan ekonomi 5%, harus menciptakan generasi yang kompetetif dan bebas stunting.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala Deputi KB BKKBN dr. Eni Gustina MPH, mengapresiasi Provinsi Jabar dengan penurunan stunting terbesar se-Indonesia.

Baca Juga:Sosok Pamela Safitri yang Menjadi Idola Pria!Kamu Wajib Beli Honda Beat 2023 Ini! Karena…

“Apresiasi dan ucapan selamat kepada Provinsi Jawa Barat dengan penurunan stunting terbesar se Indonesia dengan penurunan 4,7 persen, untuk tahun sekarang harus bisa menurunkan 2 kali lipat, jadi untuk tahun 2023 harus bisa mendapatkan 8,6 persen. Hampir semua desa di Jabar ada satu pasangan Generasi Berencana (GenRe), sehingga anak-anak GenRe ini yang akan menjadi agent of change. Saat ini Jabar secara keseluruhan sudah masuk Jawara sebelum Juara, karena angka-angkanya sudah masuk dibawah rate seluruh Indonesia,” paparnya.

Di akhir rapat kerja, disepakati untuk terus melakukan koordinasi dan komunikasi antara berbagai pihak terkait, serta melaksanakan kolaborasi dalam hal pengembangan program dan pelaksanaan kegiatan. Selain itu, akan dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Jabar.

Diketahui, secara nasional, prevalensi stunting tahun ini, turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022.

“Saya pikir ini penurunan sesuatu kabar yang baik bagi kita. Namun kami juga masih ingin melihat kualitas dari angka penurunan ini,” kata Setiawan.

Pertama, data. Kedua metodologi, mulai dari keseragaman cara penimbangan badan, pengukuran tinggi badan, dan lain sebagainya. Setelah semuanya baik maka disitu intervensi teknologi untuk membebaskan genasi penerus dari ancaman stunting dilakukan.

Sekda berharap di samping angka prevalensi turun, maka penurunan itu harus benar -benar berkualitas. “Kita punya target, saat ini kita sudah mencapai 20,2 persen di tahun 2022. Di 2023 ingin menurunkan kembali di 19,2 persen,” sebut Setiawan.

Jabar yang kerap disebut seperlima jumlah penduduk Indonesia maka punya populasi balita cukup besar. Apalagi kalau Jabar bisa menurunkan stunting secara signifikan, maka tentu prevalensi di tingkat nasional juga menurun signifikan.

0 Komentar