sumedangekspres – Kabar hari ini mengenai Jabar Raih Investasi Tertinggi Nasional
Selain didorong oleh pelonggaran PPKM yang mendorong mobilitas, capaian tersebut juga ditopang oleh kinerja investasi di Jawa Barat yang merupakan yang tertinggi se-Nasional dengan realisasi mencapai Rp 174,58 triliun. Melebihi target tahunan yang sudah ditetapkan.
“Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat juga didukung oleh kinerja sektor pengolahan dan perdagangan industri yang terus tumbuh seiring permintaan domestik yang masih kuat,” jelasnya di Bandung, Selasa (14/2/2023).
Erwin menambahkan bahwa Bauran Kebijakan Bank Indonesia ke depan akan fokus pada menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan pro-stabilitas pada kebijakan moneter, serta kebijakan pro-pertumbuhan pada kebijakan makroprudensial, pengembangan pasar keuangan, ekonomi keuangan inklusif hijau serta sistem pembayaran.
Baca Juga:Di Jabar PNS Anak Stunting Jadi Anak Asuh
Kinerja positif sektor riil di Jawa Barat tersebut turut didukung oleh stabilitas sistem keuangan Jawa Barat yang semakin bertumbuh.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) masyarakat oleh perbankan Jawa Barat tumbuh positif sebesar 8,64% (yoy), dengan kredit/pembiayaan yang juga tumbuh positif sebesar 8,64% (yoy).
Di tengah perkembangan intermediasi keuangan tersebut, risiko kredit perbankan di Jawa Barat masih pada level yang manageable dan membaik dari periode sebelumnya dengan indikator Non Performing Loan (NPL) gross Desember 2022 sebesar 3,25% (yoy).
Memasuki tahun 2023, Bank Indonesia Jawa Barat dan OJK KR 2 Jawa Barat optimis bahwa perekonomian Jawa Barat akan tetap tumbuh positif, sejalan dengan perbaikan konsumsi rumah tangga, berlanjutnya realisasi investasi serta berlanjutnya kinerja positif sektor keuangan yang mendukung permintaan domestik akan tetap kuat. Guh.
Kang Emil tak memungkiri kondisi ekonomi global yang saat ini dilanda resesi berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat turunnya pesanan barang.
Ia pun meminta kepada para pencari kerja yang terkena PHK untuk tidak khawatir sebab tingginya investasi ke Jabar akan memudahkan masyarakat untuk kembali melamar pekerjaan khususnya di sektor manufaktur dan tekstil.
“Memang ada PHK karena turunnya pesanan barang ke pabrik, tapi kan dikompensasi oleh tingginya investasi. Jadi saya imbau yang kena PHK bisa melamar lagi ke industri baru,” kata Kang Emil.