sumedangekspres – Imbas Tol Cisundawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) yang menghubungkan daerah Bandung, Sumedang, dan Majalengka ini pertama kali diresmikan pada Senin, 24 Januari 2022 untuk Seksi 1 (Cileunyi-Pamulihan).
Jalan tol ini memiliki 6 seksi yang nantinya akan beroperasi. Di mana 3 dari 6 seksi sudah mulai beroperasi.
Untuk Seksi 1 (Cileunyi-Pamulihan) sepanjang 11,45 km yang sudah beroperasi sejak 25 Januari 2022 lalu.
Baca Juga:Asal-Usul Angkringan Retjeh, Buah Hasil Sang Pengusaha Muda Asal SumedangTempat Coffee Shop Teduh Coffee
Dan untuk Seksi 2 (Pamulihan-Sumedang) sepanjang 17,51 km dan Seksi 3 (Sumedang-Cimalaka) sepanjang 3,37 km sudah mulai dioperasikan sejak Desember 2022 lalu.
Rencananya, Tol Cisumdawu ini akan mulai beroperasi secara penuh pada bulan Maret 2023 nanti.
Dengan adanya Jalan Tol Cisumdawu ini tentunya dapat menghemat waktu perjalanan bagi para pengendara. Terutama perjalanan dari Bandung-Sumedang yang bisa memakan waktu hingga 3 jam melewati Cadas Pangeran, kini hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit saja melewati Jalan Tol Cisumdawu.
Tentunya hal ini dapat mengurangi jarak tempuh dan mengurai kemacetan yang kian terjadi.
Selain itu, dengan dibangunnya Jalan Tol Cisumdawu ini, memberi dampak pula bagi para pelaku ekonomi UMKM. Terutama di sepanjang jalan menuju Sumedang via Cadas Pangeran.
Karena sebelum adanya jalan tol, jalur ini menjadi satu-satunya akses jalan bagi para pengendera roda dua maupun roda empat. Namun semenjak mulai dioperasikannya Jalan Tol Cisumdawu ini, mengakibatkan jalur via Cadas Pangeran mulai jarang dilalui.
Hal tersebut berimbas kepada para pelaku ekonomi UMKM sekitar yang pendapatannya menurun drastis.
Baca Juga:Vonis hukuman ferdy samboWagub Uu Ruzhanul Apresiasi SLB Negeri Citeureup Cimahi
Seperti halnya yang dialami oleh Ibu Maryamah (48 tahun) yang merupakan salah satu penjual oleh-oleh khas Sumedang yang berjualan di sekitaran jalan Cadas Pangeran.
Beliau menuturkan akhir-akhir ini sudah mulai sepi pelanggan. Yang biasanya dapat mengantongi pemasukan sebesar 350-500 ribu/hari, bahkan hingga 1 juta di hari weekend..
Kini, pendapatannya menurun bahkan kurang dari 50 ribu. Beliau juga menjelaskan bahkan ada hari di mana tidak ada satu pun barang yang terjual.
“Ya udah mulai sepi. Biasanya kan rame terus apalagi Sabtu-Minggu, bisalah nyampe 1 juta mah. Kalau sekarang udah mulai susah, yang kejual paling minuman itu juga gak nyampe 50 ribu,” ujar Ibu Maryamah ketika diwawancara pada Sabtu (11/2/2023).