sumedangekspres- Gedung Srimanganti, adalah salah satu bagunan yang terdapat di Pusat Kabupaten Sumedang, tepatnya Museum Sumedang. Sebagian besar mayarakat Sumedang tentu pernah mengunjungi salah satu tempat yang besejarah ini. Sesuai namanya gedung ini memilki cerita sejarah, bagaimana cerita sejarahnya? simak di cerita berikut ya!
Sejarah Gedung Srimanganti
Gedung Srimanganti, didirikan pada tahun 1706, pada masa pemerintahan Dalem Adipati Tanoemadja, arsitektur Gedung Srimanganti bergaya kolonial, kata Srimanganti mempunyai arti adalah tempat menanti-nanti tamu kehormatan. Dahulu gedung Srimanganti dikenal sebagai rumah “Land Huizen” (Rumah Negara). Fungsi gedung Srimanganti pada masa itu adalah tempat tinggal buat Bupati serta keluarganya. Pada tahun 1982 dan 1993 Gedung Srimanganti di Rehabilitasi.
Bupati dan keluarga yang pernah menempati Gedung Srimanganti, antara lain Pangeran Kornel, Pangeran Sugih, Pangeran Mekah dan Dalem Bintang. Pada tahun 1942 Srimanganti tidak lagi digunakan sebagai rumah tinggal Bupati. Sejak pemerintahan Dalem Aria Soemantri (1937-1946) gedung ini dijadikan Kantor Kabupaten/Pemda Sumedang sampai tahun 1982, sedangkan Bupati serta keluarga tinggal di Gedung Bengkok/Gedung Negara sampai sekarang. Gedung Srimanganti terdaftar pula dalam Monumenter Ordonantie 1931 sebagai bangunan Cagar Budaya yang dilindungi oleh pemerintah.
Baca Juga:Menelisik Taman Buru Gunung Masigit KareumbiTips Menjaga Kesehatan Kulit, Agar Tetap Sehat
Gedung Srimanganti menjadi bangunan ketiga museum dan sekarang digunakan sebagai bangunan utama Museum Prabu Geusan Ulun dan sebagai pintu masuk ke museum. Di dalam gedung ini tersimpan meja pemberian ayahanda R.A Kartini dengan ukiran–ukiran khas Jepara di meja tersebut. Lalu, disimpan pula baju–baju kebesaran bupati Sumedang tempo dulu. Ada juga tempat tidur Pangeran Kornel yang begitu dominan dengan warna kuning dan hijau.
Itu tadi sejarah Gedung Srimanganti, yang memiliki kisah tersendiri. Sebagai warga Sumedang, tentuinya harus banga dengan ragam sejarah yang dimiliki. Salah satunya dengan mengetahui sejarah, dan ikut melestarikan cerita sejarah, agar tetap lestari hingga berbagai genarasi.