sumedangekspres – Perubahan cuaca yang semakin tidak menentu artinya wilayah Indonesia sedang mengalami masa transisi atau lebih dikenal dengan fase peralihan.
Lebih khusus lagi, fase transisi adalah masa transisi di mana satu musim bertransisi ke musim lainnya. Selain panas yang ekstrim, cuaca dingin juga dapat melemahkan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit.
Selama masa transisi ini, orang tidak bisa selalu keluar rumah, tetapi bakteri tubuh sendiri juga menguasai dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga:Penginapan Dekat Area Gerbang Tol Cisumdawu di Sumedang, Harga Terjangkau Fasilitas Terlengkap!Review Film Unlocked (2023) Cerita Teror Psikopat Melalui Ponsel, Tapi Kok?
Cuaca yang berubah-ubah pada masa transisi meringankan banyak penyakit seperti pilek, batuk, sakit kepala, demam, dan nyeri sendi.
Perubahan cuaca dan suhu udara pada masa pancaroba membuat lingkungan menjadi lembab dan meningkatkan risiko berkembangnya virus dan bakteri.
Tubuh sering sakit dan ini bisa karena berbagai alasan, sistem kekebalan yang lemah atau paparan berulang terhadap bakteri, virus, atau parasit. Hal ini dapat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, lingkungan yang tidak higienis dan masalah kesehatan tertentu.
Dikhawatirkan perubahan iklim yang terkadang panas dan terkadang hujan akan mempengaruhi daya tahan dan ketahanan tubuh manusia.
Menjaga kondisi fisik dalam cuaca yang berubah-ubah:
-Makan cukup vitamin C.
-Makan makanan yang sehat dan seimbang.
-Cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer sebelum dan sesudah makan.
-Jaga kebersihan diri dengan mandi secara teratur 2 kali sehari.