sumedang, KOTA – Salah satu kendala petani di Sumedang susah maju, dikarenakan informasi harga beras di pasar tidak sampai kepada mereka. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kabupaten Sumedang, Saepul Amin.
“Ketika petani memiliki sawah, kemudian padinya ditaksir oleh bandar, maka padinya akan dijual tanpa memperhitungkan untung dan rugi terlebih dahulu,” katanya.
Tetapi jika petani mengetahui harga beras di pasar, secara otomatis, mereka bisa menekan harga tersebut. Sehingga, mereka dapat mempertimbangkan taksiran harga padi terlebih dahulu sebelum menjualnya.
Baca Juga:Caleg Wajib Bangun JaringanTasyakur khotmil Qur’an Angkatan Ke -6
Untuk dapat mengetahui harga padi tersebut, kini sudah ada aplikasi Bapokting atau sistem informasi Bahan pokok dan bahan penting. Melalui aplikasi ini, diharapkan petani dapat lebih melek informasi terkait harga beras. Sehingga, dapat mengkalkulasikan harga sebelum menjual hasil pertaniannya.
Selain petani, aplikasi Bapokting juga sangat dibutuhkan oleh ibu rumah tangga. Karena akan digunakan sebagai informasi perkembangan harga bahan pokok.
“Yang pasti jika mengetahui informasi harga, tidak akan lagi terjadi panic buying,” sebutnya.
Informasi harga-harga tersebut akan di-update secara real time oleh operator di tujuh pasar tradisional di Sumedang. Di antaranya Pasar Parakanmuncang, Pasar Tanjungsari, Pasar Inpres, Pasar Darmaraja, Pasar Wado, Pasar Conggeang dan Pasar Buah Dua.
Lebih jauh lagi, Saepul menyebutkan bahwa dalam menyosialisasikan aplikasi Bapokting, pihaknya berkolaborasi dengan alumni Sekoper Cinta di setiap kecamatan. Mereka dilatih untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat di desa masing-masing.