Tak disangka juga, bahwa Ira menjadi tulang punggung keluarga selama sekolah menengah.
Saat itu juga dia mulai berpartisipasi dalam berbagai debat dan kompetisi Model United Nations untuk mendapatkan hadiah uang tunai dan mulai mengajar karena putus asa – sebelum kemudian jatuh cinta pada pendidikan.
Selain itu dia juga menjadi seorang guru pengajar.
“As I became the backbone of my family during high school, I began participating in various academic competitions for cash prizes and started tutoring out of desperation—before later falling in love with education.” tulisnya lagi.
Baca Juga:JHope di Live Streaming : Semakin Cepat Aku Wamil, Semakin Cepat Aku…Sandal Tidak Mau Lepas dari Kaki Seorang Anak, Akibat Diolesi Lem Oleh Temannya
Irawati Puteri juga menjadi SPG Chicken Nugget di PRJ untuk biaya tes masuk kuliahnya. Dan akhirnya dia pun diterima di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
“After tens of tutoring days, countless participations in debate competitions, and selling chicken nuggets at a county fair to pay for the university’s entrance test, I was blessed to be accepted into the best law school in Indonesia.” tutup Ira.
Saat kuliah di UI pun ia masih menyambi sebagai pengajar.
Seperti yang diketahui, Ira diterima di Stanford. Namun ternyata ia juga diterima di Cornell University Law School, University of Pennsylvania Carey Law School, dan University of Michigan Law School.
Dan keputusan terakhirnya ia memilih Stanford karena kecintaannya pada dunia pendidikan.