sumedangekspres- Sebagai Kabupaten yang terkenal dengan kerajaan, yaitu Sumedang Larang, membuat Kabupaten Sumedang memiliki sejarah Kerajaan. Beberapa tokoh kerajaan sumedang pun turut dikenang salah satunya bupati sumedang terakhir yang mendapat gelar Pangeran yaitu Pangeran Aria Suria Atmadja. Pangeran Aria Suria Atmadja merupakan pemimpin yang adil, bijaksana, saleh dan taqwa kepada Allah. Raut mukanya tenang dan agung, memiliki displin pribadi yang tinggi dan ketat.
Pangeran Aria Suria Atmadja memiliki jasa dalam pembangunan Sumedang di beberapa bidang, antara lain:
Bidang Pertanian
Membangun aliran irigasi di sawah-sawah, penanaman sayuran, melakukan penghijauan di tanah gundul dan membangun lumbung desa.
Baca Juga:Mistis! Kesenian Terebang di SumedangMengenal Alat Musik Celempung Khas Sumedang
Pangeran Aria Suria Atmadja memberi ide bagaimana meningkatkan daya guna dan hasil guna pengolahan tanah, pembuatan sistem tangga (Terasering) pada bukit-bukit.
Bidang Perternakan
Untuk meningkatkan hasil ternak yang baik di Sumedang, didatangkan sapi dari Madura dan Benggala dan kuda dari Sumba atau Sumbawa untuk memperoleh bibit unggul.
Jasa Pembangunan, Kehutanan, Kesehatan, Pendidikan, Perekonomian, Politik, Keagamaan dan Kebudayaan
Bidang Kehutanan
Daerah-daerah gunung yang gundul ditanami pohon-pohon agar tidak longsor., selain dibuat hutan larangan tertutup yaitu hutan yang tidak boleh diganggu oleh masyarakat demi kelestarian tanaman dan binatangnya. Binatang dan pohon langka mendapat pelindungan khusus.
Bidang Kesehatan
Penjagaan dan pemberantasan penyakit menular mendapat perhatian besar. Bayi dan anak-anak diwajibkan mendapatkan suntikan anti cacar diadakan sampai ke desa-desa. Masyarakat dianjurkan menanam tanaman obat-obatan di perkarangan rumahnya.
Bidang Pendidikan
Pada tahun 1914 mendirikan Sekolah Pertanian di Tanjungsari dan wajib belajar diterapkan pertama kalinya di Sumedang. Pada tahun 1915 di Kota Sumedang telah ada Hollandsch Inlandsche School, mendirikan sekolah rakyat di berbagai tempat Sumedang dan membangun kantor telepon.
Bidang Perekonomian
Pada tahun 1901 memba ngun “Bank Prijaji” dan pada tahun 1910 menjadi “Soemedangsche Afdeeling Bank”. Pada tahun 1915 mendirikan Bank Desa untuk menolong rakyat desa.
Bidang Politik
Baca Juga:Mengenal Baju Adat SumedangRekomendasi Tempat Ikan Bakar di Sumedang
Pada tahun 1916 mengusulkan kepada pemerintah kolonial agar rakyat diberi pelajaran bela negara / mempergunakan senjata agar dapat membantu pertahanan nasional. Ide ini dituangkan dalam buku ‘Indie Weerbaar” / Ketahanan Indonesia, tapi usul ini ditolak pemerintah Belanda. Pangeran Aria Suria Atmadja tidak mengurangi cita-citanya, disusunlah sebuah buku yang berjudul ‘Ditiung Memeh Hujan” dalam buku itu dikemukakan lebih jauh lagi agar Belanda kelak perlu mempertimbangkan dan mengusahakan kemerdekaan bagi rakyat Indonesia. Pemerintah kerajaan Belanda memberi reaksi hingga dibuat benteng di kota Sumedang, benteng gunung kunci dan Palasari.