sumedangekspres – Sejarah Sumedang Priangan adalah salah satu daerah di Jawa Barat dengan luas wilayah lebih-kurang 21.500 kilometer persegi atau kira-kira seperenam dari luas Pulau Jawa.
Wilayah itu di sebelah Utara ber-batasan dengan Cirebon dan Jakarta, di sebelah Timur berbatasandengan Cirebon dan Banyumas, di sebelah Selatan dan Barat berbatasan dengan banten.
Sebelum Priangan jatuh ke bawah kekuasaan Mataram, wilayah itu meliputi daerah antara Sungai Cipamali sebelah Timurdan Sungai Cisadané sebelah Barat, kecuali daerah Pakuan Pajajaran (daerah Bogor sekarang), Jakarta dan Cirebon.
Baca Juga:Perkuat Ketahanan Pangan,YPS Salurkan Bantuan TraktorSejarah Candi Borobudur Yogyakarta
Pada mulanya di Priangan hanya terdapat dua daerah yang berdiri sendiri, yaitu Sumedang Larang dan Galuh.
Sumedang Larang muncul setelahKerajaan Sunda (Pajajaran) runtuh oleh kekuatan Banten (1579/1580) dalam rangka penyebaran agama Islam.
Sejarah Sumedang Priangan di kuasai oleh Prabu Geusan Ulun sebagai raja Sumedang Larang (1580–1608), Kerajaan Sumedang Larang beribukota di Kutamaya (daerah di sebelah Barat Kota Sumedang sekarang).
Galuh tetap berdiri sendiri di bawah pemerintahan Sutawijaya (Penambehan Senopati ) yang memerintah Mataram tahun 1586-1601.
Selanjutnya Galuh statusnya berubah dari kerajaan menjadi kabupaten, dengan bupati pertama Adipati Panaekan (1618-1625).
Holle menyatakan bahwa waktu itu Adipati Panaekan adalah wedana vasal Mataram pertama di daerah mancanegara kilen ( westerom- melanden).
Kerajaan lain yang statusnya diubah oleh raja Mataram menjadi kabupaten adalah Sumedang Larang.
Baca Juga:Misteri Kota gaib saranjanaSejarah Agresi Militer Sumedang di Masa Kemerdekaan Indonesia
Setelah Prabu Geusan Ulun wafat (1608), pemerintahan Sumedang Larang diteruskan oleh anak tirinya, Radén Aria Suriawangsa (1608-1624).
Sementara itukekuasaan di Matarm sudah beralih ke tangan Sultan Agung (1613-1645) dan Mataram berkembang menjadi negara kuat.
Pada masapemerintahan Radén Aria Suriawangsa, Kerajaa Sumedang Larangberubah menjadi Kabupaten Sumedang, akibat Radén AriaSuriadiwangsa berserah diri kepada Mataram.
Peristiwa ini terjadipada tahun 1620 dan wilayah Sumedang Larang kemudian disebut Priangan.
Mengapa Radén Aria Suriadiwangsa berserah diri kepada Mataram, ada dua faktor utama yang mendorong Radén Aria Suriadiwangsa bersikap demikian. Pertama, ia merasa bahwa