sumedangekspres- KOTA- Ratusan pelajar berseragam sekolah menari dan bernyanyi, di Gedung Creative Sumedang. Meski masih jam pelajaran, mereka antusias mengikuti kegiatan Creative School Project, Senin (27/2).
Viki Resna Direktur Creative School Project (CSP) menjelaskan, CSP bertujuan untuk edukasi dan simulasi, ekosistem ekonomi kreatif bagi pelajar. Diharapkan pelajar dapat menjadi creative preneur di masa depan.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengedukasi para pelajar, sebagai creative preneur masa depan,” ucap Viki.
Baca Juga:Beli Tembakau Gorila di Facebook, Seorang Pria Digelandang PolisiPemuda Jatinangor, Nyolong Motor
Para pelajar diberikan materi dari 17 subsektor kreatif. Hal itu dilakukan agar bisa memantik pelajar untuk bisa terjun di ekonomi kreatif.
“Kelas-kelas kreatif akan diberikan selama 12 pertemuan, dalam tiga bulan. Pembelajaran yang diberikan mulai dari pengetahuan umum, ekonomi kreatif, dan produksi produk,” sambung Viki.
Meski demikian, perkembangan ekonomi kreatif di Sumedang masih memiliki database resmi. Melalui database dapat menilai, dan melihat jatidiri ekonomi kreatif di Sumedang.
“Untuk menentukan arah ekonomi kreatif, bisa dilihat dari database pelaku ekonomi kreatif,” jelas Anggun Gunara, Ketua Ekonomi Kreatif Sumedang.
Anggun sendiri mengatakan, pengumpulan database segera dilakukan. Namun, pihaknya masih mencari dukungan untuk pendataan.
“Database segera dikumpulkan, namun kita masih mencari dukungan untuk melakukan pendataan database,” sambung Anggun.
Anggun juga menambahkan, identitas ekosistem ekonomi kreatif Kabupaten Sumedang, harus dicari secara seksama gara tidak salah menafsirkan. (kga)