sumedangekspres – Pesantren di Jawa Barat menyambut baik program “Keliling Jabar Belajar Literasi Baik Asyik dan Fun atau Kejar Tabbayun” yang tengah dijalankan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, yang dimotori unit Jabar Saber Hoaks dari Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar.
Sambutan baik salah satunya diungkap Wakil Mudir Pesantren Islamic Centre Muhammadiyah (ICM) Cipanas Faturrahman yang menyebut program Literasi “Kejar Tabbayun” penting agar para santri yang merupakan bagian dari generasi muda memiliki kesalehan digital.
Menurutnya, sesuai dengan ajaran agama Islam, ketika mendapat berita, seorang muslim yang baik harus tabayun.
Baca Juga:Sasaeng Mendatangi Tempat Gym Saat Jungkook Live Streaming di WeverseLE SSERAFIM Berhasil Menginjak Million Seller Perdananya lewat Mini Album “ANTIFRAGILE”
Jangan sampai ketika mengetahui suatu informasi langsung main sebar hingga kemudian terjadi kekisruhan karena berita yang disebar itu ternyata jauh dari fakta.
“Ketika ada berita itu harus tabayun, jangan sampai menjadi musibah kepada pihak lain karena kebodohan kita dan kita nanti akan menyesal,” ungkap Faturrahman di kampus ICM Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jumat (3/3/2023).
Ia menuturkan, ilmu fikih pun harus diamalkan dalam bermedia sosial di era digital saat ini.
“Maka ada yang disebut, kesalehan digital. Alhamdulillah, terima kasih memang (program) ini yang ditunggu-tunggu,” katanya.
“Dan sekarang ini luar biasa berita-berita hoaks, apalagi kalau gosip, gibah digital ini sekali kirim itu jelas, kalau gibah tradisional ngobrol-ngobrol, kalau gibah digital satu kali orang menyebar, dosanya bisa berlipat ganda,” ucapnya.
Faturrahman menyebut, pihaknya senantiasa mendukung dan menyukseskan Kejar Tabbayun karena arus informasi hoaks saat ini sangat deras.
“Mudah-mudahan nanti peserta bisa mempelajari dan mengikuti dengan sebaik-baiknya program ini, bahkan video saja sudah bisa diedit (direkayasa) untuk menggiring opini,” tambahnya.
Baca Juga:Aksi Hero Karyawan Alfamart Melawan Perampok Seorang DiriRemaja Jepang Dilaporkan Hampir Membunuh Gurunya dan Diduga Sudah Memutilasi Kucing
Maka, sebagai umat, khususnya warga pesantren harus bersifat wasatiah atau mengambil posisi tengah sehingga tidak mudah terprovokasi dan terpancing.
Namun demikian umat juga harus dapat berpikir jernih dan tetap waspada ketika ada potensi hoaks bahkan adu domba sehingga melakukan pengecekan atau bertabayun saat menerima suatu informasi atau berita itulah yang utama.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengungkap Kejar Tabbayun sebagai ikhtiar pihak Pemprov Jabar dalam rangka meminimalisir dampak negatif dari dunia digital, khususnya di media sosial.