Namun, tanpa diduga-duga pengemis itu berhasil masuk ke halaman rumah Nyi Endit. Kemudian ia berkata “Nyi Endit, kau benar-benar adalah orang yang kejam dan serakah. Berikanlah sedikit makanan yang ada di pestamu untuk mereka yang sedang kelaparan.
“Kurang ajar, berani-beraninya kau berkata seperti itu. Cepat kalian usir dia dari tempatku!” Ucap Nyi Endit dengan nada marah.
Dengan cepat, para pengawal Nyi Endit bergerak dan memukuli pengemis itu. Namun, ada sebuah keajaiban yang terjadi. Hanya sekali gebarakan, pengemis itu membuat para pengawal Nyi Endit terlempar beberapa meter.
Baca Juga:Program Konseling Catin Puskesmas Sukagalih.Sejarah Pencipta Nada Sunda Asal Sumedang
Kemudian pengemis itu mengambil sebatang ranting pohon dan menancapkan ranting itu ke tanah. “Lihat ranting pohon ini! Jika kau bisa mencabutnya kau termasuk orang-orang yang mulia di dunia ini. Namun, jika kau tidak berhasil, kau bisa mewakilkannya kepada pengawalmu,” seru si pengemis kepada Nyi Endit.
Ranting itu tidak berhasil ditarik oleh Nyi Endit atau pun para pengawalnya. Namun, tanpa diduga, pengemis itu mampu menarik ranting itu dari tanah. Setelah ranting itu ditarik, dalam sekejap tanah yang ditancapkan ranting mengeluarkan air yang begitu banyak.
Banyaknya air yang keluar membuat satu desa terendam banjir hingga menjadi sebuah danau yang bernama Situ Bagendit. Situ artinya danau, sedangkan Bagendit diambil dari nama Nyi Endit.
Itulah Kisah Situ Bagendit Yang berdar di masyarakat.