Di bagian tengah Alun-Alun Sumedang terdapat sebuah tugu peringatan ikonik dan bersejarah yang bernama Lingga. Yang dibuat oleh Pangeran Siching (Belanda) untuk Pangeran Aria Suria Atmaja pada tahun 1922.
Lambang Lingga diciptakan oleh R. Maharmartanagara, yang kemudian diresmikan sebagai lambang dari Kabupaten Sumedang pada tahun 1959. Jadi Alun-Alun Sumedang bukan hanya tempat seru-seruan saja, melainkan kental akan adat serta sejarah juga.
Maka tak heran jika Alun-Alun Sumedang selalu ramai dikunjungi apalagi menjelang sore dan akhir pekan. Ada yang mengajak main anak-anak, ada yang bersantai, ada pula yang berolahraga.
Baca Juga:Daya Tarik Tersembunyi Wisata Air Gajah Depa Sumedang!Wisata Air Sumedang, Tempatnya Nyaman dan Instagrambe Banget!
Nah, sehabis bermain di Alun-Alun Sumedang kamu dapat melanjutkan kegiatan wisatamu ke Tahura Gunung Kunci yang lokasinya memang tak begitu jauh.
2. Mencoba Naik Kuda Terbesar
Selain bermain di wahana permainan yang disediakan di Alun-Alun Sumedang, di luar area tersebut terdapat penyewaan kuda renggong. Bahkan ada kuda hitam yang berbeda dari kuda-kuda yang ada.
Kuda tersebut memiliki tubuh yang lebih besar daripada yang lainnya, meski agak susah naik kuda tersebut namun banyak pengunjung yang penasaran dengan kuda terbesar tersebut.
Kesenian kuda renggong merupakan kesenian asli dari Sumedang yang berbentuk helaran atau pawai atau karnaval. Dan sering juga disebut dengan kuda menari.
3. Dikelilingi Bangunan Bersejarah
Alun-Alun bersejarah dikelilingi oleh beberapa bangunan bersejarah, dan masih berdiri tegak hingga saat ini. Beberapa diantaranya:
Monumen Lingga,
Museum Prabu Geusan Ulun,
Gedung Bangkok atau Gedung Negara,
Masjid Agung Sumedang,
Serta ada pula Gedung MPP atau Mall Pelayanan Publik
Alun-Alun selalu menjadi pusat perhatian dari sebuah kabupaten atau kota, dan tidak pernah sepi pengunjung meski malam telah menjelang.
Itulah Alun-alun Sumedang, pusat kota sumedang yang aestetik. Semoga bermanfaat!