sumedangekspres – Mengejutkan!!! Sri Mulyani Didesak Mengundurkan Diri .
Tagar #srimulyanimundur sedang ramai di media sosial netizen beranggapan bahwa Ia merangkap jabatan.
Maka dari itu netizen gencar menaikan tagar tersebut hingga trending dimedia sosial twitter.
Tidak hanya itu ada beberapa warganet yang beranggapan karena adanya transaksi janggal.
Baca Juga:Mobil Teraman Mazda 2Azura Luna Penipu Berkelas Sudah Tertangkap
Bursok Anthony Marlon, pegawai pajak menjabat sebagai Kasubbag Tata Usaha dan Rumah Tangga Kanwil DJP Sumatera Utara II di Kota Pematangsiantar ini viral karena telah mengirim surat terbuka kepada Menteri
Keuangan, Sri Mulyani dan pimpinan DPR RI yang tersebar di media sosial.
Dalam surat yang juga diterima di halaman 13 nomor 25 disebutkan, Bursok mengaku pernah menolak untuk menerima uang damai atau uang suap sebesar Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah)
agar kasus yang ia laporkan ditutup.
Surat terbuka yang dibuat Bursok Anthony Marlon beberapa waktu lalu dan viral di media sosial (medsos) tersebut ramai setelah mantan pejabat DJP Rafael Alun Trisambodo diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Di dalam suratnya, Bursok yang sudah lama mengadukan tentang investasi bodong yang merugikannya, dan belum ditanggapi oleh DJP, merasa ketidakadilan.
Kekecewaan dia karena telah merasa tertipu oleh investasi bodong yang tidak terdaftar di OJK.
Tentang dugaan investasi bodong yang merugikannya. Beliau menggunakan salah satu aplikasi untuk investas yaitu capital.com.
Baca Juga:Mazda Memunculkan Kembali Rotary EngineMengerikan!!! Cara Kerja Mesin Rotary
Entah apa yang ada dalam pikiran Pejabat pajak tersebut bagaimana bisa beliau tidak mengetahui bahwa aplikasi tersebut tidak resmi terdaftar di OJK.
Ada juga beberapa netizen yang berasumsi mengenai investasi bodong salah satunya yaitu ko bisa sih pegawai pajak tidak tahu aplikasi resmi untuk investasi yang legal.
Kabarnya dia menggelontorkan uang untuk investasi dengan jumlah yang lumayan besar.
Dia telah menyetor dana investasi sebesar USD500 atau senilai sekitar Rp7,6 juta ke rekening virtual PT Antares Payment Method.
Namun saat beliau ingin melakukan penarikan uang, terjadi keanehan uang yang telah dimasukan untuk investasi tidak bisa di tarik.